dc.description.abstract | Letak SMA Negeri 3 Probolinggo berada di Wonoasih, perbatasan antara kota
dan kabupaten Leces yang masyarakatnya mayoritas menggunakan bahasa Madura
dan minoritas menggunakan bahasa Jawa. Namun dengan perkembangan mayoritas
masyarakatnya, siswa-siswi serta staf pengajar dan TU di SMA Negeri 3 Probolinggo
kebanyakan masyarakat Madura dan Jawa, tentunya hal ini berimbas ke proses
interaksi di dalamnya. Adanya campur kode dalam interaksi pembelajaran sendiri
pada dasarnya tidak dapat dibenarkan karena tidak sesuai dengan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004. Khususnya pada pasal 25 ayat 3.
Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu, (1) bagaimanakah wujud campur kode dalam tuturan guru dan siswa pada
proses pembelajaran di kelas XI IPS SMA Negeri 3 Probolinggo; (2) faktor apakah
yang menyebabkan guru dan siswa menggunakan campur kode pada proses
pembelajaran di kelas XI IPS SMA Negeri 3 Probolinggo; (3) bagaimana fungsi
campur kode pada proses pembelajaran di kelas XI IPS SMA Negeri 3 Probolinggo.
Tujuan penelitian ini yaitu, mendeskripsikan tentang (1) wujud campur kode tuturan
antara guru dan siswa pada proses pembelajaran di kelas XI IPS SMA Negeri 3
Probolinggo; (2) faktor penyebab guru dan siswa menggunakan campur kode pada
proses pembelajaran di kelas XI IPS SMA Negeri 3 Probolinggo; (3) fungsi campur
kode dalam proses pembelajaran di kelas XI IPS SMA Negeri 3 Probolinggo.
Penelitian ini Menggunakan jenis dan rancangan deskriptif kualitatif.
Pengumpulan data yang dipilih (1) Observasi yang terdiri dari menyimak dan
mencatat dengan menggunakan teknik sadap dan simak bebas libat cakap (SLBC); (2)
wawancara, (3) angket. Analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data,
penyajian data, penarikan kesimpulan dan verikasi data. Prosedur penelitian ini ada
tiga tahap (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap penyelesaian.
Dari campur kode tuturan siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas XI IPS
SMA Negeri 3 Probolinggo, wujud campur kode terdiri atas a) campur kode ragam
budaya, b) campur kode ragam sosial dan c) campur kode kode ragam profesi;
Faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode tuturan siswa dan guru
dalam pembelajaran kelas XI IPS SMA Negeri 3 Probolinggo adalah: a) faktor
identifikasi pribadi, b) faktor kepentingan status sosial dan c) faktor kesulitan
berkomunikasi; Fungsi campur kode tuturan siswa dan guru dalam pembelajaran
kelas XI IPS SMA Negeri 3 Probolinggo meliputi a) fungsi sebagai media
penghormatan status sosial dan b) fungsi sebagai media penjelasan lintas budaya. | en_US |