dc.description.abstract | Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan
model spiral Kemmis-Mc. Taggart. Rancangan penelitian tindakan kelas berbentuk
spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Tahapan satu siklus meliputi:
perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi
(reflection). Tahapan pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan 2 siklus, tiap siklus
terdiri dari 3 kali pertemuan, yakni 2 pertemuan untuk tatap muka dan 1 kali
pertemuan untuk ulangan harian akhir siklus. Pada hasil belajar siklus I 31,8% siswa
tidak tuntas, selanjutnya dilakukan penelitian siklus II sebagai bahan refleksi untuk
mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Rancangan pembelajaran
yang diterapkan pada dasarnya hampir sama namun sudah ada perbaikan manajemen
waktu dari siklus sebelumnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa pada
siklus I ke siklus II, pada indikator perhatian terhadap pelajaran sebesar 12%, yaitu
dari perolehan skor 58 menjadi 68,5. Pada indikator aktif bertanya/menjawab
mengalami peningkatan sebesar 16,5%, yaitu dari perolehan skor 54 menjadi 68,5.
Indikator bekerja dalam kelompok sebesar 13%, yaitu dari perolehan skor 60,5
menjadi 72, sedangkan untuk berdiskusi mengalami peningkatan sebesar 11,4%, yaitu
dari perolehan skor 59,5 menjadi 72.
Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan baik aspek kognitif maupun
afektif. Pada aspek kognitif, peningkatan hasil belajar dari prasiklus ke siklus I
sebesar 38,1%. Siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 13,7%, dan dari
prasiklus ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 51,8%. Sedangkan pada aspek
afektif dari siklus I ke siklus II, pada indikator disiplin mengalami peningkatan
sebesar 19,8%, yaitu dari perolehan skor 56 menjadi 73,5. Pada indikator sopan
mengalami peningkatan sebesar 18,7%, yaitu dari perolehan skor 56,5 menjadi 73.
Pada indikator tanggung jawab mengalami peningkatan sebesar 15,9%, yaitu dari
perolehan skor 59,5 menjadi 73,5. Pada indikator menyumbang ide/pendapat
mengalami peningkatan sebesar 19,9%, yaitu dari perolehan skor 59 menjadi 76,5.
Dan pada indikator menghargai pendapat orang lain mengalami peningkatan sebesar
11,9%, yaitu dari perolehan skor 61 menjadi 71,5.
Kesimpulan dari penelitian ini yang menerapkan model pembelajaran model
pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan pembuatan
media tiga dimensi (3D) model penampang (cuteway model) di kelas XI IPA 1
SMAU BPPT Darus Sholah tahun pelajaran 2015/2016 dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi. | en_US |