dc.description.abstract | Beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja
perusahaan menurut jenis pekerjaannya. Apabila sebagian besar pegawai bekerja
sesuai dengan standar perusahaan, maka tidak menjadi masalah. Sebaliknya, jika
pegawai bekerja di bawah standar maka beban kerja yang diemban berlebih.
Sementara jika pegawai bekerja di atas standar, dapat berarti estimasi standar yang
ditetapkan lebih rendah dibanding kapasitas pegawai itu sendiri.
Pengelolaan sumberdaya manusia seringkali sulit untuk diukur secara
matematis, tetapi pendekatan kuantitatif tetap dibutuhkan untuk membantu
perusahaan atau kantor dalam mengambil keputusan terhadap arah pengembangan
sumberdaya manusia yang sejalan dengan pencapaian tujuannya. Salah satu titik kritis
dan strategis dalam peningkatan kinerja sumberdaya manusia adalah Workload
Analysis atau analisis beban kerja. Analisis beban kerja yang dipadukan dengan
pemahaman manajemen sumberdaya manusia dapat menjadi salah satu sumber
informasi akurat untuk membantu manajemen menganalisa dan mengembangkan
strategi sumberdaya manusia yang ada.
Penelitian menggunakan pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Penelitian ini
bertempat di Universitas Jember Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember dengan
mengambil sampel secara stratified random sampling. Penelitian ini juga
menggunakan data dokumen-dokumen fakultas dan universitas. Data yang diperoleh
peneliti kemudian diolah dan dianalisis sebagai hasil dari penelitian. Peneliti
menggunakan analisis data model analisis beban kerja sesuai KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai berdasarkan Beban Kerja dalam
rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja yang ada di fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Jember masih rendah. Terdapat beberapa masalah
dalam pemenuhan beban kerja yang optimal diantaranya dipengaruhi oleh; Peraturan
yang kurang rinci mengenai pengawasan terhadap pegawai saat jam kerja, hingga
pengawasan hanya bersifat kekeluargaan, kedisiplinan masing-masing pegawai dalam
mengemban tanggung jawab, dan adanya kebijakan yang berbeda antara tiap-tiap
kepala subbagian tata usaha. | en_US |