dc.description.abstract | Beton merupakan salah satu bangunan yang pada saat ini banyak dipakai di Indonesia dalam pembangunan. Beton adalah bahan yang diperoleh dari mencampur semen, pasir, agregat kasar, (koral atau batu pecah), air, yamg mengeras menjadi benda padat. Salah satu yang mempengaruhi kekuatan beton adalah jenis. mute semen. Kualitas semen itu sendiri akan berpengaruh terhadap kekuatan mekanis dari semen yang merupakan sifat yang perlu diketahui didalam pemakaian. Kekuatan semen ini merupakan gambaran mengenal daya rekatnya sebagai bahan perekat (pengikat). Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui kemungkinan persamaan atau perbedaan terhadap kuat tekan beton dari ketiga jenis benda uji beton (beton dengan agregat sama, semen berbeda) yang mendapatkan perlakuan sama setelah berumur 7 hari,1.4 hari , 21 hari dan 28 hari. Kuat desak (tekan) beton akan bertambah sesuai dengan bertambahnya umur beton. Pengujian kuat tekan beton dengan menggunakan alat atau mesin penguji beton (Compression Stength). Dalam penelitian yang dilakukan, perencanaan adukan beton digunakan metode yang dikembangkan oleh Departement of Environmental dari kerajaan Inggris yang dikenal dengan metode DOE. Cara DOE ini merupakan cara yang pal Intl,- sering digunakan di Indonesia. Ilasil percobaan ini menunjukkan bahwa ketiga merek semen yaitu Semen Gresik, Semen Bosowa dan Semen Kujang nilai kuat tekan betonnya telah memenuhi standart mutu beton K-225 yang banyak dipakai untuk konstruksi pada liniumnya Dari data diperoleh untuk semen Gresik nilai cy-bm = 292.97 kg/cm`, S = 20.73 kg/cm2 dan V = 7.07%. Untuk semen Bosowa a'bm = 280.16 kg/cm2, S 19.99 karn2 dan V = 7.13%. Untuk semen Kujang c'bm = 265.78 kg/cm2, S = 23.13 kg; cm- dan V = 8.70%. Maka ditarik kesimpulan bahwa semen Gresik mempunyai kuat tekan karakteristik tertinggi dibandingkan dengan semen Bosowa dan semen Kujang, sedangkan semen Bosowa lebih tinggi nilai kuat tekan karakteristiknya dibandingkan semen Kujang jika menggunakan agregat dari daerah jember. | en_US |