Show simple item record

dc.contributor.authorWinarni, Retno
dc.contributor.authorBadriyanto, Bambang Samsu
dc.contributor.authorHandayani, Sri Ana
dc.date.accessioned2016-09-09T07:08:48Z
dc.date.available2016-09-09T07:08:48Z
dc.date.issued2016-09-09
dc.identifier.isbn978-602-258-381-3
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/77017
dc.description.abstractPemukiman-pemukiman kecil orang-orang Cina sudah ada di Indonesia jauh sebelum kedatangan orang-orang Eropa, terutama di bandar-bandar perdagangan di sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Ketika Belanda memantapkan kedudukan politiknya di Jawa, penduduk Cina lalu bertambah banyak dan tersebar luas, bahkan di kawasan yang pada abad ke-18 belum lagi berada di bawah kekuasaan Belanda, seperti halnya dengan Kalimantan Barat dan Bangka, orang Tionghoa telah datang dalam jumlah besar. Menjelang tahun 1860, diperkirakan jumlah penduduk Cina di Indonesia sebanyak 222.000 orang, dua pertiganya berdiam di Pulau Jawa, tetapi pertumbuhan yang sangat pesat terjadi dalam 70 tahun belakangan, ketika imigran-imigran Tionghoa datang dalam jumlah besar bersamaan dengan meluasnya kekuasaan Belanda atas seluruh kepulauan dan peningkatan eksploitasi sumber-sumber kekayaannya (Coppel, 1994:22).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectREVITALISASIen_US
dc.subjectBUDAYA SENIen_US
dc.subjectSASTRA CINAen_US
dc.subjectPASCA-ORDE BARUen_US
dc.titleREVITALISASI BUDAYA SENI DAN SASTRA CINA PASCA-ORDE BARUen_US
dc.typeProsidingen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record