dc.description.abstract | Tahu merupakan salah satu produk pangan basah hasil home industry yang cukup
diminati oleh konsumen. Karena tahu bersifat sangat mudah rusak, sering kali mengundang
produsen untuk melakukan praktek pengawetan yang salah. Di sisi lain, home industry
sering bersikap apriori terhadap teknologi baru, oleh karena itu perlu dilakukan pendekatan
yang lebih tepat dan mudah, yakni melalui penerapan hurdle teknology. Tahap awal ini,
penelitian difokuskan pada identifikasi tahapan proses pada home industry tahu yang
berpotensi hurdle. Pengaruh masing-masing tahapan proses pengolahan tahu pada home
industry terhadap sifat fisik, kimia dan organoleptiknya telah dipelajari. Bahan dan tahapan
proses yang diamati meliputi: penggunaan bahan penggumpal, pencucian kedua,
perendaman produk tahu (penggantian air dan tanpa penggantian air perendam).
Sedangkan sampel tahu diambil dari 3 home industry.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemrosesan kedelai menjadi tahu dan proses
perendaman tahu menghasilkan produk dengan warna yang lebih putih, nilai kesukaan
sensori yang meningkat, tekstur semakin melunak dan nilai pH menurun dari 6,63-6,78
menjadi 5,17-5,71. Walaupun proses perendaman tahu (dengan cara penggantian air
rendamannya) telah mengakibatkan penurunan kadar protein terlarut, akan tetapi tahapan
proses ini dapat menghambat peningkatan nilai TVB dan menghambat pertumbuhan
mikroba. Dengan penyimpanan dalam air rendaman pada suhu 10
1
o
C dicapai daya simpan
sampai 6 hari. Adapun potensi hurdle pada proses pengolahan tahu meliputi pengepresan,
perendaman tahu dan penggunaan bahan penggumpal. | en_US |