Show simple item record

dc.contributor.advisorALBAYUMI, Fuat
dc.contributor.advisorHASAN, Muhammad Nur
dc.contributor.authorPARAMITHA, Sheila
dc.date.accessioned2016-09-01T02:27:39Z
dc.date.available2016-09-01T02:27:39Z
dc.date.issued2016-09-01
dc.identifier.nim120910101027
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76869
dc.description.abstractAmerika Serikat dan Kuba pernah menjalin hubungan kerjasama dalam merebut kemerdekaan Kuba dari bangsa Spanyol. Akan tetapi, hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Kuba mulai mengalami ketegangan sejak tahun 1903 ketika Amandemen Platt diberlakukan di Kuba. Adanya pro dan kontra atas penerapan amandemen ini membuat kondisi pemerintahan di Kuba menjadi tidak stabil. Fidel Castro dengan semangat Revolusi Kuba akhirnya berhasil mengembalikan kemerdekaan Kuba yang sempat dimanfaatkan Amerika Serikat untuk pemenuhan kepentingan nasionalnya sendiri. Tindakan-tindakan Fidel Castro yang anti-imperialisme membuat ketegangan antara Amerika Serikat dan Kuba semakin kuat hingga akhirnya berdampak pada pemutusan hubungan diplomatik antara kedua negara tersebut. Konflik anatara Amerika Serikat dan Kuba yang berkepanjangan membuat inisiatif para Paus dari Vatikan untuk mengupayakan pemulihan hubungan diplomatik Amerika Serikat dan Kuba. Paus Fransiskus adalah salah satu dari Paus Vatikan yang memiliki peran kuat atas keberhasilan pemulihan hubungan antara Amerika Serikat dan Kuba sehingga penelitian ini akan membahas bagaimana peran Paus Fransiskus dalam pemulihan hubungan diplomatik Amerika Serikat dan Kuba. Konsep yang digunakan dalam menganalisis permasalahan ini adalah konsep diplomasi iman (faith-based diplomacy) yang dianggap sesuai untuk menjelaskan peran Paus Fransiskus dalam pemulihan hubungan diplomatik Amerika Serikat dan Kuba. Dalam penulisan skripsi ini, metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan mencari data-data sekunder yang sesuai untuk menjelaskan permasalahan yang diajukan. Dari hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa keberhasilan Paus Fransiskus dalam pemulihan hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Kuba menunjukkan bahwa ada peran signifikan dari Paus Fransiskus sehingga dapat mendorong terjalinnya kerjasama antara Amerika Serikat dan Kuba yang sempat terputus selama 55 tahun. Peran Paus Fransiskus sebagai mediator, fasilitator dan tokoh agama ternyata mendapatkan hasil yang baik. Amerika Serikat dan Kuba akhirnya kembali menjalin hubungan diplomatik dan membuka kedutaan besar di negara masing-masing.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPAUS FRANSISKUSen_US
dc.subjectHUBUNGAN DIPLOMATIKen_US
dc.titlePeran Paus Fransiskus dalam Pemulihan Hubungan Diplomatik Amrika Serikat dan Kuba (Pope Francis’s Role in The Diplomatic Relations Recovery between United States of America and Cuba)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record