Show simple item record

dc.contributor.advisorHariyono
dc.contributor.authorNURHAYATI
dc.date.accessioned2016-08-25T08:15:22Z
dc.date.available2016-08-25T08:15:22Z
dc.date.issued2016-08-25
dc.identifier.nim100910301008
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76780
dc.description.abstractPernikahan di bawah umur merupakan fenomena sosial yang seringkali terjadi di masyarakat, termasuk di Desa Curahtakir Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember, banyak remaja Desa Curahtakir yang melakukan pernikahan di bawah umur yaitu menikah pada umur 15-16 tahun bagi wanita dan di bawah 19 tahun bagi pria. Pernikahan di bawah umur adalah suatu perkawinan yang dilakukan oleh seseorang yang pada dasarnya kurang mempunyai persiapan atau kematangan baik secara biologis, psikologi maupun sosial, ekonomi. Sebab seseorang dikatakan mulai dewasa dimulai pada umur 21 tahun dimana dari segi kematangan fisiologis, psikologi, sosial, khususnya sosial ekonomi bisa dikatakan cukup matang. Dari situlah ketertarikan peneliti untuk mengetahui faktor penyebab remaja Desa Curahtakir menikah di bawah umur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan dan menganalisis tentang faktor apa sajakah yang menjadi penyebab remaja menikah dibawah umur. Obyek yang diteliti adalah pasangan remaja etnik madura yang menikah di bawah umur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Arah penelitian ini mengenai faktor penyebab remaja menikah di bawah umur, dimana faktor-faktor ini di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Tekhnik pengambilan informan menggunakan metode Snowball untuk informan pokok dan Purposive Sampling untuk informan tambahan, dengan jumlah Informan 9 orang yang terdiri dari Informan pokok sebanyak 6 orang atau 3 pasangan suamiistri yang menikah di bawah umur dan informan tambahan yaitu orangtua sebanyak 3 orang. Keabsahan data yang digunakan berdasarkan triangulasi sumber. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pernikahan di bawah umur yang terjadi di daerah perdesaan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor Internal dan faktor Eksternal dimana faktor Internal terdiri dari faktor pendidikan dan faktor kemauan sendiri, sedangkan faktor Eksternal terdiri dari faktor ekonomi orangtua, faktor budaya dan faktor sosial yang menyangkut tentang kebiasaan yang ada di lingkungan masyarakat sekitar seperti adanya perjodohan dan adanya ketakutan pada diri orang tua apabila mempunyai seorang anak perempuan yang menginjak usia remaja belum menikah takut di bilang sebagai perawan tua. Faktor internal dan faktor eksternal mempunyai peran yang cukup besar terhadap kehidupan masyarakat di perdesaan sehingga membentuk suatu pola pikir untuk menikah di bawah umur, kedua faktor ini mempunyai keterkaitan antara faktor satu dengan faktor yang lain.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPernikahan bawah umuren_US
dc.titleFAKTOR PENYEBAB REMAJA MENIKAH DIBAWAH UMUR ( Studi Deskriptif di Desa Curahtakir Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record