dc.description.abstract | Buku PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
BERBASIS PERILAKU PENDIDIKAN BUDAYA DAN
KARAKTER BANGSA isinya sengaja kami konstruk berbeda dengan
buku Bahasa Indonesia yang selama ini telah ditulis oleh penulis
pembelajaran bahasa Indonesia dan diterbitkan di toko-toko buku.
Bukan karena isinya dari temuan hasil penelitian, tetapi kajian materi
yang dipelajari belum tersentuh banyak oleh para penulis buku Bahasa
Indonesia yang selama ini dipelajari oleh para peserta didik di
sekolah-sekolah. Selama ini yang pernah kami ketahui materi yang
dipelajari dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah tentang (1)
aspek kebahasaan meliputi ejaan, kata, frase, klausa, kalimat, paragraf,
wacana; (2) aspek keterampilan berbahasa meliputi menyimak,
membaca, menulis, berbicara, dan (3) apresiasi bahasa dan sastra.
Buku PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS
PERILAKU PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER
BANGSA materi yang dipelajari adalah perilaku/sikap.Selama ini
pembelajaran bahasa yang menekankan pada perilaku/sikap tergolong
langka.Oleh karena itu, wajar apabila ada pengguna bahasa menyatakan ekspresinya “Korupsi katakan tidak” banyak orang yang
terperosok cepat mempercayainya.Padahal fakta dan realita yang
terjadi antara yang dilisan/ditulis tidak sesuai dengan perilaku/sikap
yang diperbuat.Terjadinya kejadian/peristiwa komunikasi yang seperti
inilah, yang dijadikan dasar mengapakah pembelajaran bahasa melalui
perilaku/sikap penting dikenalkan, dipelajari, dan didiskusikan dalam
pembelajaran bahasa di jenjang Perguruan Tinggi. Kepentingan lain
yang perlu kami kemukakan di sini adalah agar pembelajaran bahasa
di sekolah tidak seperti terjadi saat ini baku dan beku, tetapi perlu
diciptakan pembelajaran bahasa yang kritis, kreatif, dan inovatif.
Buku PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
BERBASIS PERILAKU PENDIDIKAN BUDAYA DAN
KARAKTER BANGSA tidak lagi mengenalkan materi pembelajaran
aspek kebahasaan, aspek keterampilan berbahasa, dan apresiasi bahasa
dan sastra. Tetapi, materi pembelajaran yang dibahas adalah
pengenalan berbagai perilaku/sikap yang layak dan tidak layak
ditampilkan oleh penutur dengan mitra tutur saat berkomunikasi. Jadi,
materi pembelajaran penyajiannya secara deskritif naratif, namun
isinya aktual dan realistis. | en_US |