dc.description.abstract | Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas V, diketahui
bahwa pembelajaran yang sering dilakukan adalah pembelajaran dengan
menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan tanpa menggunakan
media, jika menggunakan media itupun hanya media yang sifatnya satu arah sehingga
siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Rata-rata nilai ujian matematika
akhir semester 1 siswa kelas V adalah 29,8, hal ini terbukti bahwa 20 siswa nilainya
masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM untuk mata pelajaran
matematika adalah 62.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dilakukan penelitian dengan
menerapkan model pembelajaran van Hiele untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini ada 3 yaitu: (1)
Bagaimanakah penerapan model pembelajaran van Hiele untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar pokok bahasan sifat-sifat kesebangunan dan simetri siswa
kelas V SDN Jember Lor 05? (2) Bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa
dengan menerapkan model pembelajaran van Hiele pokok bahasan sifat-sifat
kesebangunan dan simetri siswa kelas V SDN Jember Lor 5? dan (3) Bagaimanakah
peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran van Hiele
pokok bahasan sifat-sifat kesebangunan dan simetri siswa kelas V SDN Jember Lor
5?
Pengambilan data dilakukan di SDN Jember Lor tanggal 10-25 Februari 2016
yang terdiri atas 2 siklus dimana masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Jenis
penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Hopkins.
Dalam penelitian ini menggunakan 4 metode pengumpulan data yaitu observasi,
wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data
deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di kelas V pada tahun pelajaran
2015/2016 dengan jumlah siswa 22 siswa, yang terdiri dari 14 siswa lai-laki dan 8
siswa perempuan.
Penerapan model pembelajaran van Hiele pada pokok bahasan sifat-sifat
kesebangunan dan simetri pada kelas V SDN Jember Lor 05 dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran
van Hiele terdiri dari 5 fase yang dilakukan secara berurutan. Fase 1 (informasi),
siswa mengamati beberapa pasangan bangun datar sebangun dan tidak sebangun yang
ditunjukkan oleh guru. Fase 2 (orientasi terarah), siswa mengerjakan tugas
kelompok.. Fase 3 (orientasi bebas), siswa menceritakan apa yang sudah didapat pada
fase sebelumnya. Fase 4 (orientasi bebas), siswa mengerjakan tugas individu. Fase 5
(integrasi), siswa membuat kesimpulan secara lisan tentang materi sifat-sifat
kesebangunan dan simetri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa
meningkat. Pada siklus I, persentase aktivitas belajar siswa sebesar 58,57% dan
mengalami peningkatan sebesar 15,52% menjadi 74,09% pada siklus II. Hasil belajar
siswa juga meningkat. Hal ini dapat dilihat dari perolehan persentase hasil belajar
siswa pada siklus I sebesar 72,28% mengalami peningkatan sebesar 7,99% menjadi
80,27% pada siklus II.
Saran yang diberikan adalah hendaknya guru dapat mengoptimalkan seluruh
aktivitas siswa dalam setiapa langkah pembelajaran dan dapat menggunakan madia
yang bervariasi dalam menerapkan model pembelajaran van Hiele terutama dalam
memfasilitasi siswa dalam kegiatan kelompok yang akan dipresentasikan di depan
kelas, sehingga tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaran van Hiele lebih
tinggi. | en_US |