Show simple item record

dc.contributor.advisorSusilawati, I Dewa Ayu
dc.contributor.advisorSiswoyo, Tri Agus
dc.contributor.authorKHALIDA, Izza
dc.date.accessioned2016-08-18T01:40:32Z
dc.date.available2016-08-18T01:40:32Z
dc.date.issued2016-08-18
dc.identifier.nim121610101078
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76569
dc.description.abstractMonosit dan makrofag mampu memproduksi radikal superoksida sebagai agen signaling dan antibakteri. Produksi radikal superoksida yang berlebih menyebabkan stres oksidatif yang berujung pada berbagai penyakit. Efek kerusakan ini akan berhenti apabila radikal bebas bereaksi dengan antioksidan. Salah satu potensi sumber antioksidan alami yang sudah banyak diteliti adalah biji melinjo. Kandungan flavonoid ekstrak biji melinjo menunjukkan aktivitas peredaman radikal bebas, fraksi isolat protein biji melinjo mampu memperlambat proses oksidasi, fraksi protein biji melinjo terhidrolisis menunjukkan aktivitas yang mirip glutathione (GSH) dan BHT, mampu meredam radikal hidroksil dan hidrogen peroksida serta memiliki kemampuan proteksi DNA. Namun demikian, belum diketahui bagaimana aktivitas antioksidan protein biji melinjo terhidrolisis terhadap radikal superoksida yang dihasilkan oleh monosit. Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa monosit tidak terlihat menghasilkan radikal superoksida ekstraseluler pada inkubasi 1 jam, sehingga juga dilakukan pengamatan pada inkubasi 18 jam. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji aktivitas antioksidan protein biji melinjo terhidrolisis dalam menghambat produksi superoksida monosit in vitro dan mengkaji perbedaan aktivitas antioksidan biji melinjo terhidrolisis terhadap radikal superoksida monosit pada perlakuan waktu inkubasi 1 jam dan 18 jam. Penelitian dilakukan pada bulan November 2015 – Januari 2016 di Center for Development of Advanced Sciences and Technology (CDAST) dan Laboratorium Bioscience Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dengan dua tahap penelitian aitu uji aktivitas antioksidan protein biji melinjo terhidrolisis (Gg-PH) dan uji aktivitas antioksidan Gg-PH pada monosit. Uji aktivitas antioksidan Gg-PH dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan Gg-PH sebelum dipaparkan pada monosit. Uji aktivitas antioksidan Gg-PH pada isolat monosit dilakukan dengan memaparkan Gg- PH (30 μg) pada monosit kemudian diuji dengan Nitroblue Tetrazolium (NBT). Produksi radikal superoksida monosit setelah perlakuan Gg-PH diamati dan hasilnya dibandingkan dengan kontrol. Produksi radikal superoksida monosit intrasel dianalisa dengan mikroskop seadangkan produksi radikal superoksida ekstrasel dianalisa dengan spektrofotometer. Pengamatan dilakukan pada kelompok monosit yang diinkubasi selama 1 jam dan kelompok monosit inkubasi 18 jam. Hasilnya, produksi radikal superoksida ekstrasel tidak ada beda nyata. Produksi radikal bebas intrasel pada kelompok Gg-PH inkubasi 1 jam lebih sedikit dibandingkan kelompok yang hanya diberi N-Formylmethionine-leucyl-phenylalanine (fMLP) secara nyata. Sedangkan produksi radikal superoksida masing-masing kelompok inkubasi 18 jam lebih banyak secara nyata dibanding kelompok inkubasi 1 jam. Pengamatan pada inkubasi monosit selama 1 jam Gg-PH mampu meredam terbantuknya radikal bebas, namun pada inkubasi 18 jam menunjukkan bahwa antioksidan Gg-PH tidak mampu menetralkan radikal superoksida monosit. Hal ini mengindikasikan pemberian antioksidan untuk menetralkan radikal bebas dalam tubuh harus berulang. Pengembangan Gg-PH sebagai suplemen antioksidan nantinya harus mempertimbangkan durasi serta dosis, barrier enzim yang membatasi absorbsi protein dari traktus gastrointestinal, aktivitas biologis protein antioksidan Gg-PH saat memasuki sirkulasi darah, reaksi saat melintasi membran sel serta kemungkinan alergi harus diwaspadai dalam upaya berkelanjutan dalam mengembangkan sumber antioksidan baru untuk meningkatkan taraf kesehatan manusia. Perlu diteliti lebih lanjut mengenai jenis protein antioksidan biji melinjo terhidrolisis yang paling efektif untuk meredam radikal superoksida dan memiliki aktivitas antioksidan yang paling besaren_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectANTIOKSIDANen_US
dc.subjectBIJI MELINJOen_US
dc.subjectRADIKAL SUPEROKSIDA MONOSITen_US
dc.titleAKTIVITAS ANTIOKSIDAN PROTEIN BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) TERHIDROLISIS TERHADAP RADIKAL SUPEROKSIDA MONOSIT IN VITROen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record