dc.description.abstract | Angka kesakitan penyakit diare di Indonesia masih tinggi. Salah satu penyebab tingginya angka kejadian diare adalah rendahnya cakupan penduduk yang memanfaatkan sarana air bersih dan jamban serta PHBS yang belum memadai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan antara penyediaan dan pemanfaatan air bersih, penggunaan jamban dan hygiene perorangan dengan kejadian diare di Desa Pujer Baru. Jenis penelitian adalah analitik yang datanya dikumpulkan secara cross sectional. Sampel penelitian adalah kepala keluarga (KK) sedangkan respondennya ibu rumah tangga atau anggota keluarga yang berumur diatas 17 tahun dan kurang dari 60 tahun. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 94 responden yang diambil secara simple random sampling dengan lottery tehnicque. Pengumpulan data primer dengan kuesioner dan lembar observasi sedangkan data sekunder diperoleh dari profil Desa Pujer Baru. Analisa data menggunakan regresi logistic dengan α = 0,05. Variabel terikat penelitian adalah kejadian diare sedangkan variabel bebas adalah penyediaan dan pemanfaatan air bersih, penggunaan jamban dan hygiene perorangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penyediaan air bersih dengan kejadian diare (p = 0,001), pemanfaatan air bersih dengan kajadian diare (p = 0,018) dan hygiene perorangan dengan kejadian diare (p = 0,001). Sedangkan penggunaan jamban tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan diare (p = 0,827). Kesimpulan yang diperoleh yaitu ada hubungan antara penyediaan dan pemanfaatan air bersih serta hygiene perorangan dengan kejadian diare. Sehingga diharapkan perlu adanya peningkatan frekuensi penyuluhan tentang pentingnya air bersih dan hygiene perorangan. | en_US |