dc.description.abstract | IPA merupakan matapelajaran yang tidak hanya mempelajari pengetahuan berupa fakta, konsep dan prinsip tetapi juga suatu proses penemuan dengan cara mencari tahu dan memahami alam secara sistematik. Penerapan di lapangan menunjukkan bahwa kondisi pembelajaran IPA di sekolah belum sesuai harapan. Hasil studi dokumentasi menunjukkan masih banyak siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan minimal. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu berasal dari metode yang diterapkan guru konvensional seperti ceramah. Faktor lain adalah minimnya media pembelajaran yang digunakan guru sehingga membuat siswa kurang tertarik pada ssaat pembelajaran berlangsung. Selain rendahnya hasil belajar, demikian pula kondisi keaktifan siswa juga minim. Siswa jarang terlihat bertanya, mengemukakan pendapat, serta berdiskusi. Kegiatan yang dilakukan selama di dalam kelas didominasi kegiatan duduk, mendengar, dan mencatat penjelasan guru serta menghafal apapun yang disampaikan guru. Oleh karena itu perlu adanya variasi metode baru yang dapat meningkatkan aktivitas serta hasil belajar siswa. Salah satu metode yang sesuai dengan kriteria di atas adalah menggunakan metode eksperimen. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) untuk mendeskripsikan aktivitas dan hasil belajar siswa; (2) untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa melalui metode eksperimen; (3) untuk mengetahui peningkatan aktivitas hasil belajar siswa.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VB SDN Jember Lor 02 tahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari 37 siswa. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015, tanggal 15-24 April 2015.
Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dirancang untuk menanggulangi masalah-masalah nyata di kelas. Siklus ini terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Eksperimen dilakukan dengan bimbingan guru serta mengacu pada lembar kerja yang telah diberikan guru. Pembelajaran ini juga menekankan kerjasama setiap kelompok. Siklus kedua dilaksanakan apabila hasil yang diharapkan pada siklus pertama belum sesuai sehingga perlu dilakukan perbaikan. Langkah-langkah pembelajaranpun hampir sama dengan siklus I, hanya saja tes yang dilakukan berdasarkan refleksi dari siklus I. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan melakukan observasi, wawancara baik kepada siswa maupun guru, tes lisan dan praktik, serta dokumentasi. | en_US |