Show simple item record

dc.contributor.advisorSugiyanto
dc.contributor.advisorMarjono
dc.contributor.authorSari, Galuh Ema
dc.date.accessioned2016-08-10T07:16:36Z
dc.date.available2016-08-10T07:16:36Z
dc.date.issued2016-08-10
dc.identifier.nim110210302028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76267
dc.description.abstractLatar Belakang masuknya Agama Katolik di Kediri berawal dari adanya salah satu isi Propaganda Fide di Vatikan pada tahun 1922 yang menginginkan adanya perubahan dalam proses misi di Jawa Timur maka Vikariat Apostolik Surabaya memberikan kepercayaan pelayanan pastoral daerah Jawa Timur kepada Romo Karmelit dan Romo Lazaris yang mempunyai wilayah misi di Karesidenan Madiun, Kediri, dan Rembang. Karesidenan Madiun, Kediri, dan Rembang merupakan bagian dari Vikariat Apostolik Surabaya. Menjalankan misi Katolik di tiga Karesidenan membuat Romo Karmelit dan Romo Lazariz mengalami kesulitan dalam pengawasan sehingga meminta bantuan kepada misionaris lain dalam penyampaian misi. Misionaris-misionaris yang telah ditunjuk diberi tugas untuk menjalankan misi di daerah yang telah ditentukan. Romo yang membantu Romo Karmelit dan Romo Lazaris adalah Romo Jan Wolters CM. Romo Jan Wolters CM tertarik untuk menyampaikan misi di Puhsarang kerana wilayah Puhsarang merupakan wilayah yang tertinggal dan terbuka dengan adanya perubahan. Perkembangan agama Katolik mengalami kemajuan pesat saat Romo Janssen bertugas di Puhsarang. Romo Janssen mengusahakan berdirinya sekolah-sekolah formal, pemeliharaan anak-anak cacat serta orang miskin dan terlantar. Kemajuan agama Katolik semakin pesat ketika terjadi peristiwa G 30 S/PKI. Pemerintah melarang adanya PKI, sehingga PKI dibubarkan dan anggota-anggota PKI ditanggap. Tahun 1966 pemerintah mengeluarkan TAP MPRS No.27 Tahun 1966 yang menyatakan bahwa seluruh Warga Negara Indonesia harus menganut salah satu dari lima agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Budha dan Hindu, sehingga gereja, klenteng dan wihara dipenuhi oleh orang-orang yang dicurigai sebagai orang PKI. Keluarnya Instruksi Presiden No. 14 Tahun 1967 yang berisi pembatasan kebudayaan dan tradisi Cina berkembang di Indonesia juga menyebabkan orang-orang Cina memilih untuk menganut agama Katolik dan Kristen. Perkembangan agama Katolik di Puhsarang berpengaruh terhadap beberapa aspek kehidupan masyarakat diantaranya adalah aspek social, ekonomi dan budaya. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah latar belakang masuknya agama Katolik di Desa Puhsarang; (2) bagaimanakah perkembangan agama Katolik di Desa Puhsarang dari tahun 1936-2014. Sedangkan tujuan penelitian ini yaitu: (1) menganalisis latar belakang dan perkembangan masuknya agama Katolik di Puhsarang; (2) menganalisis perkembangan agama Katolik di Desa Puhsarang dari tahun 1936-2014.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPENGANUT AGAMA KATOLIKen_US
dc.subjectPERKEMBANGANen_US
dc.titlePERKEMBANGAN PENGANUT AGAMA KATOLIK DI DESA PUHSARANG KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI PADA TAHUN 1936-2014en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record