Show simple item record

dc.contributor.advisorSUGIJONO
dc.contributor.advisorDANI WIDIYANTI, IKARINI
dc.contributor.authorHANDERSON MATONDANG, LAMBOK BRION
dc.date.accessioned2016-08-10T01:51:48Z
dc.date.available2016-08-10T01:51:48Z
dc.date.issued2016-08-10
dc.identifier.nim110710101063
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76151
dc.description.abstractPelaku usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu akan saling bersaing tehadap pesaingnya yang berada dalam pasar yang sama. Persaingan ini tentunya harus bersifat persaingan yang sehat, karena apabila dalam menjalankan kegiatan usahanya pelaku usaha yang melakukan persaingan tidak sehat tentunya akan merugikan banyak pihak. Biasanya para pelaku usaha cenderung melakukan persaingan tidak sehat dikarenakan pelaku usaha tersebut berada dalam persaingan yang ketat dengan pelaku usaha lainnya. Salah satu cara yang dilakukan yakni melakukan perjanjian tertutup dan praktik monopoli, hal ini didalam Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat sangatlah melarang. Undang-Undang ini juga yang menjadi pedoman bagi Komisi Persaingan Usaha yang dibentuk untuk mengawasi pelaku usaha dan diberi kewenangan untuk melakukan penyidikan, pemeriksaan, pembuktian serta memutus perkara yang dilakukan pelaku usaha yang diduga telah melakukan kegiatan dan perjanjian yang dilarang.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectANALISIS PUTUSAN KPPU NOMOR : 12/KPPU-I/2014 TENTANG KEWAJIBAN PENGGUNAAN GANTRY LUFFING CRANEen_US
dc.titleANALISIS PUTUSAN KPPU NOMOR : 12/KPPU-I/2014 TENTANG KEWAJIBAN PENGGUNAAN GANTRY LUFFING CRANE UNTUK KEGIATAN BONGKAR MUAT DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERSAINGAN USAHAen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record