Show simple item record

dc.contributor.advisorNingsih, Indah Yulia
dc.contributor.advisorPuspitasari, Endah
dc.contributor.authorSari, Putu Argianti Meyta
dc.date.accessioned2016-08-09T08:41:02Z
dc.date.available2016-08-09T08:41:02Z
dc.date.issued2016-08-09
dc.identifier.nim122210101003
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76134
dc.description.abstractPenelitian ini merupakan jenis penelitian true experimental yang dilaksanakan pada bulan Maret 2015 di Laboratorium Fitokimia bagian Biologi Farmasi dan Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Jember. Sampel yang digunakan adalah tikus putih jantan (Rattus norvegicus) dengan berat 100-150 gram yang berumur 8-12 minggu. Jumlah sampel adalah 6 ekor tikus yang terbagi dalam 2 kelompok yakni kelompok kontrol normal dan kelompok perlakuan. Pada penelitian ini digunakan dosis awal 2.000 mg/kg BB yang terdiri dari perbandingan 1:1 kombinasi ekstrak kelopak bunga rosella dan daun jati belanda. Kombinasi ekstrak diberikan pada kelompok perlakuan, sedangkan kelompok kontrol normal diberikan CMC Na 0,5% dan tween. Keseluruhan kelompok diamati selama 14 hari. Jika terdapat 2-3 hewan uji yang mati, maka dosis diturunkan menjadi 300 mg/kg BB dengan dilakukan pemejanan pada 3 hewan uji yang baru. Jika terdapat satu atau tidak ada sama sekali kematian hewan uji, maka dilakukan pengulangan dosis, yaitu dilakukan pemejanan dengan dosis 2.000 mg/kg BB kembali dengan 3 hewan uji yang baru. Jika tidak ada sama sekali kematian hewan uji, setelah dilakukan pengulangan dosis 2.000 mg/kg BB, maka dosis dinaikan menjadi 5.000 mg/kg BB dengan dilakukan pemejanan pada 3 hewan uji yang baru. Selain itu, pada hari pertama dan hari terakhir serum darah sampel penelitian diambil kemudian diukur untuk melihat nilai SGPT-SGOT sebelum dan sesudah perlakuan. Analisis data yang digunakan adalah uji T berpasangan dan uji T tidak berpasangan. Dari hasil penelitian diperoleh kisaran nilai potensi ketoksikan akut oral (LD50) kombinasi kelopak bunga rosella dan daun jati belanda pada tikus putih jantan adalah lebih besar dari 5.000 mg/kg BB yang merupakan kategori 5 atau tidak terklasifikasi menurut Globally Harmonised Classificatoin System (GHS). Serta, tidak ada pengaruh yang signifikan untuk nilai SGPT dan SGOT pada masing-masing kelompok perlakuan. Apabila kelompok kontrol normal dan kelompok perlakuan dibandingkan terdapat perbedaan signifikan pada nilai SGOT akibat pemejanan sediaan kombinasi ekstrak kelopak bunga rosella dan daun jati belanda.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKetoksikan Akuten_US
dc.subjectEkstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.)en_US
dc.subjectDaun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.)en_US
dc.subjectSGPTen_US
dc.subjectSGOTen_US
dc.subjectTikus Putih Jantan (Rattus norvegicus)en_US
dc.titleKETOKSIKAN AKUT KOMBINASI EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) DAN DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk.) DENGAN PARAMETER KADAR SGOT DAN SGPT TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record