dc.description.abstract | Pemilihan strategi yang tepat dalam proses pembelajaran motorik halus
diperlukan agar dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Selain strategi
yang tepat, penggunaan media yang menarik akan membuat anak-anak tidak cepat
bosan selama pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di TK
Dharma Wanita Tunas Harapan Bangsa tahun pelajaran 2015/2016, diketahui bahwa
kemampuan motorik halus anak kelompok B masih rendah. Sebanyak 10 dari 14 anak
memiliki kemampuan motorik halus rendah. Hal ini disebabkan karena proses
pembelajaran di kelas kurang efektif. Guru masih berfokus pada pemberian tugas
yang ada di dalam majalah dan anak cepat merasa bosan. Dapat disimpulkan bahwa
kemampuan motorik halus anak masih rendah, sehingga perlu ditingkatkan dengan
menggunakan teknik mozaik yang lebih menarik untuk anak.
Berdasakan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini
adalah bagaimanakah penerapan teknik mozaik dalam meningkatkan kemampuan
motorik halus anak kelompok B di TK Dharma Wanita Tunas Harapan Bangsa
Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2015/2016, serta
bagaimanakah peningkatan kemampuan motorik halus pada anak kelompok B
melalui penggunaan mozaik di TK Dharma Wanita Tunas Harapan Bangsa
Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2015/2016. Berdasarkan
rumusan masalah penelitian ini bertujuan mendiskripsikan penerapan teknik mozaik
dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok B di TK Dharma Wanita Tunas Harapan Bangsa Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang Tahun
Pelajaran 2015/2016, serta meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak
kelompok B melalui penggunaan mozaik di TK Dharma Wanita Tunas Harapan
Bangsa Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2015/2016.
Penelitian ini dilakukan di TK Dharma Wanita Tunas Harapan Banga
Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang Tahun pelajaran 2015/2016, dengan subjek
penelitian anak kelompok B yang berjumlah 14 anak. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas (PTK). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
dokumentasi, wawancara, observasi, dan tes perbuatan. Penelitian dilakukan melalui
2 siklus, dengan menerapkan teknik mozaik di dalam pembelajaran motorik halus.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teknik mozaik terlaksana
dengan lancar dan terdapat peningkatan kemampuan motorik halus anak. Aktivitas
belajar anak di dalam kelas mempengaruhi kemampuan motorik halus anak, aktivitas
yang dinilai berdasarkan observasi berbanding lurus dengan hasil belajar anak, hal ini
dapat dilihat melalui nilai aktivitas anak dan hasil belajar, nilai aktivitas anak pada
siklus I adalah 76,98 masuk pada kualifikasi baik, hasil belajar anak dengan nilai ratarata
73,80 masuk pada kualifikasi baik, dan pada siklus II terjadi peningkatan nilai
aktivitas anak yaitu meningkat menjadi 84,14 masuk pada kualifikasi sangat baik,
sedangkan nilai rata-rata kemampuan motorik halus anak pada siklus II menjadi
85,11 dengan kualifikasi sangat baik,
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan teknik mozaik di dalam
pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan motorik halus. Penelitian
dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I dilakukan dengan menjelaskan materi
pembelajaran dan anak-anak membuat mozaik menggunakan potongan kertas
berwarna, sedangkan pada siklus II anak-anak membuat mozaik menggunakan bijibijian.
Saran yang dapat disampaikan yaitu, sebaiknya teknik mozaik dapat
diterapkan oleh guru sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan
motorik halus anak. Pihak sekolah atau kepala sekolah hendaknya memfasilitasi
media yang dibutuhkan dalam menerapkan teknik mozaik. | en_US |