dc.description.abstract | Hudojo (dalam Siswono, 2002:45) menyatakan, “dalam proses belajar
matematika terjadi proses berpikir”. Geometri mempunyai peluang yang lebih besar
untuk dipahami siswa dibandingkan dengan cabang matematika yang lain, namun
kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa materi geometri kurang dikuasai oleh
sebagian besar siswa (Kusniati, 2011:3). Penelitian yang dilakukan Burger &
Shaughnessy (dalam Muhassanah, dkk., 2014:57) menyatakan bahwa level berpikir
siswa SMP sebagian besar berada pada level (0) visualisasi dan level (1) analisis.
Tujuan penelitian untuk menganalisis proses berpikir siswa level visualisasi dan
siswa level analisis dalam menyelesaikan soal segitiga dan segiempat. Hasil
penelitian diharapkan dapat memberikan referensi kepada guru sehingga dapat
menentukan pembelajaran yang tepat bagi siswanya. Pengambilan data penelitian
dilakukan menggunakan metode tes dan wawancara di kelas 7H SMP Negeri 3
Jember yang berjumlah 36 siswa dengan memberikan tes kemampuan berpikir siswa
dalam geometri untuk menentukan subjek penelitian yakni diperoleh 24 siswa sebagai
subjek penelitian yang terdiri dari 11 siswa level visualisasi dan 13 siswa level
analisis. Selanjutnya siswa level visualisasi dan siswa level analisis diberi tes segitiga
dan segiempat dan wawancara untuk mengetahui proses berpikirnya dalam
menyelesaikan soal segitiga dan segiempat.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat perkembangan berpikir
geometri menurut van Hiele dari 36 siswa didapatkan 5 siswa atau 14% pada level
pravisualisasi, 13 siswa atau 36% pada level (0) visualisasi, 11 siswa atau 31% pada
level (1) analisis, dan 7 siswa atau 19% pada level (2) deduksi informal. Dari analisis
data hasil tes dan wawancara serta pembahasan proses berpikir siswa menurut Piaget | en_US |