dc.description.abstract | Pendahuluan: Mayoritas tenaga kerja Indonesia di daerah pedesaan bekerja di sektor pertanian yang berisiko untuk masalah
kesehatan yang berkaitan dengan interaksi petani dan lingkungan. Hal ini diperlukan untuk mendekati keselamatan kesehatan
berdasarkan pada perawatan kesehatan primer untuk mencegah dan mengurangi risiko kecelakaan atau penyakit. Studi ini
mengidentifikasi masalah kesehatan petani dan faktor mereka untuk mengembangkan kerja keperawatan pertanian berbasis
model keperawatan kesehatan di daerah pedesaan Jember. Metode: Penelitian cross-sectional dari 169 petani dilakukan
untuk menyelidiki sosiodemografi, gaya hidup, lingkungan hidup dan bekerja, status kesehatan dan masalah kesehatan. Data
yang dikumpulkan oleh kuesioner diberikan diri, penilaian fisik, dan tes darah. Analisis deskriptif dan komparatif meliputi tes
chi-square dan analisis regresi ogistic dan multinomial digunakan untuk menilai hubungan antara faktor kehadiran masalah
kesehatan. Hasil: Ada perbedaan antara sosiodemografi, lingkungan hidup dan bekerja dan masalah kesehatan petani (p
<0,05). Hampir 37,9% dari petani adalah penyakit. Di antara 28,5% dari berat badan dan 9,5% dari kelebihan berat badan
yang berhubungan dengan usia, minum kopi, dan kelebihan seharian bekerja. 62,6% dari anemia yang berhubungan dengan
gender dan kebiasaan merokok. Sementara itu, 45,2% hipertensi sistolik dan 35,8% hipertensi diastolik yang disebabkan oleh
bekerja overload. Selanjutnya, 50,3% dari nyeri pada bergabung dan tulang yang berhubungan dengan usia dan reses bekerja.
Diskusi: Masalah kesehatan petani ditandai masalah gizi, anemia, hipertensi, dan rasa sakit yang terkait dengan lingkungan
sosiodemografi biologis, psikologis, dan bekerja. Model keperawatan pertanian bisa mengembangkan untuk assessesment
faktor terkait yang dirumuskan diagnosa masalah kesehatan pada petani di daerah pedesaan. | en_US |