dc.description.abstract | Terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas ikan mas dalam produktivitas
usaha menuntut adanya teknik pemurnian secara modern, yaitu dengan metode
androgenesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kejutan suhu
panas (heat shock) terhadap derajat penetasan tidur (hatching rate) dan
kelulushidupan (survival rate) larva ikan mas (Cyprinus carpio L.) serta untuk
mengetahui suhu kejutan panas yang optimal agar dihasilkan derajat penetasan
telur dan kelulushidupan larva ikan mas paling maksimal pada proses
androgenesis mitosis. Penelitian ini dilaksanakan di RRI Punten, Batu, Kab.
Malang, Jatim pada bulan Januari - Maret 2004. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah Rancangan acak Iengkap (RAL) dengan 5 perlakuan utama
yaitu, suhu kejutan panas 38°C, 39° C 40° C 41° C 42° C dan 1 perlakuan
kontrol nonnal (suhu 25° C), masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali
ulangan. Untuk analisis data digunakan uji ANOVA, jika ada pengaruh signifikan
maka dilanjutkan dengan uji BNT 5 %. Hasil analisis statistik menunjukkan ada
pengaruh yang sangat nyata terhadap derajat pcnetasan telur dan kelulushidupan
larva ikan mas. Untuk derajat penetasan telur ikan mas diperoleh pcrsentase
tertinggi pada perlakuan kcjutan suhu panas dengan suhu 40° C sebesar 20,60 %
dan terendah pada suhu 42° C sebesar 14,70 %. Sedangkan untuk kelulushidupan
larva ikan mas diperoleh persentase tertinggi pada perlakuan keiutan suhu panas
dengan suhu 40° C sebesar 80, 1 8 % dan terendah pada suhu 42°C sebesar 55,03
%. Dengan demikian perlakuan kejutan suhu panas (heat shock) pada suhu 40° C
merupakan suhu optimal yang dapat menghas ilkan derajat penetasan tidur
(hatching rate) dan kelulushidupan (survival rate) larva ikan mas (Cyprinus carpio L.) tertinggi selama penelitian. | en_US |