PERBANDINGAN SUMBER KEPEMIMPINAN SULTAN AGUNG (1613-1645) DENGAN MUHAMMAD AL-FATIH (1451-1481)DALAM TEORI KEPEMIMPINAN DAN TEORI STRUKTURAL FUNGSIONALISME
Abstract
Kepemimpinan merupakan proses seorang individu untuk mempengaruhi sekelompok individu dalam mencapai suatu tujuan. Perbedaan ras dan budaya dapat melahirkan perbedaan gaya kepemimpinan antara satu budaya dengan budaya yang lain. Dua budaya besar yang banyak mempengaruhi kepemimpinan di Indonesia adalah budaya Jawa dan Islam. Salah satu tokoh pemimpin Jawa yang banyak menjadi panutan adalah Sultan Agung, sedangkan dalam Islam adalah Muhammad Al-Fatih. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana Sumber Kepemimpinan Sultan Agung (2) bagaimana Sumber Kepemimpinan Muhammad Al-Fatih (3) Bagaimana persamaan dan perbedaan Sumber Kepemimpinan Sultan Agung dengan Muhammad Al-Fatih (4) bagaimana keunggulan dan kelemahan Sumber Kepemimpinan Sultan Agung dengan Muhammad Al-Fatih. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis Sumber Kepemimpinan Sultan Agung (2) menganalisis kepemimpinan Al-Fatih (3) menganalisis persamaan dan perbedaan Sumber Kepemimpinan Sultan Agung dengan Muhammad Al-Fatih (4) menganalisis keunggulan dan kelemahan Sumber Kepemimpinan Sultan Agung dengan Muhammad Al-Fatih. Teori ini menggunakan teori kepemimpinan dan struktural fungsional, serta pendekatan teologi Islam dan politik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah gerakan memiliki banyak persamaan meski berasal dari dua budaya yang berbeda dan memiliki banyak perbedaan meskipun sama-sama beragama Islam.
Collections
- SRA-Education [1352]