dc.description.abstract | Kebutuhan kedelai Indonesia terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Kebutuhan akan kedelai yang terus meningkat tidak diimbangi dengan peningkatan produksi kedelai. Produktivitas kedelai perlu ditingkatkan dengan penggunaan varietas unggul yang berdaya hasil tinggi dan mampu beradaptasi secara luas. Untuk itu perlu dilakukan uji adaptabilitas hasil kedelai pada beberapa Iokasi agar diperoleh varietas kedelai yang diinginkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji keadaptifan hasil sepuluh genotipe kedelai (Glycine max L.) sehingga didapatkan genotipe unggul yang berproduksi tinggi dan cocok untuk ditanam diberbagai lingkungan.
Perlakuan menggunakan genotipe (Burangrang, Argomulyo, Malabar, Leuser, Wilis, G7955, G234, G482, Lokon, G481). Sepuluh seri percobaan dilakukan pada enam lokasi (Jember, Probolinggo, Mojokerto, Ngawi, Banyuwangi, dan Kediri). Metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Ukuran tiaptiap plot 3 m x 3 m dengan jarak tanam 40 cm x 15 cm. Uji Barlett digunakan untuk mengetahui homogenitas ragam galat percobaan, Penentuan adaptabilitas tanaman menggunakan metode Finlay dan Wilkinson berdasarkan nilai rataan varietas dan koefisien regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi genotipe dan lingkungan pada berat 100 biji dan berat biji per petak. Genotipe terbaik dari hasil Uji Duncan adalah Burangrang untuk sifat berat 100 biji dan G481 untuk berat biji per petak. | en_US |