dc.description.abstract | Peningkatan kerugian secara akonomis yang disebabkan oleh aktivitas
rayap tanah terhadap tanaman pertanian maupun bangunan gedung
mendorong manusia untuk melakukan tindakan pengendalian. Teknik
pengendalian yang dilakukan selama ini masih bertumpu pada penggunaan
pestisida anti rayap sedangkan teknik pengendalian lain yang ditempuh
adalah dengan menggunakan penghalang fisik dan pemanfaatan agens
pengendali hayati. Salah satu agens pengendali hayati yang digunakan adalah nematoda entomopatogen (NEP). Penelitian ini bertujuan untuk
menguji patogenisitas dan efektivitas NEP isolat lokal dengan menentukan
nilai LC50 dan L T 50. Rayap tanah Coptotermes curvignathus yang diuji berasal
dari lnstitut Pertanian Bogor dan diadaptasikan dengan kondisi laboratorium
Perlindungan Tanaman di Program Studi Hama dan Penyakit Tumbuhan
Fakultas Pertanian Universitas )ember selama satu bulan. NEP yang diuji
adalah Steinemema sp. (isolat Cemoro Lawang dan Pujon) dan
Heterorhabditis indicus (isolat Ngadas). Konsentrasi NEP yang diaplikasikan
untuk uji LC5o adalah 0, 50, 150, 250, 350, 450, dan 550 IJ/ml dan kisaran
waktu yang digunakan untuk uji L T 50, 30, 60, 90, 120, dan 150 menit dengan konsentrasi aplikasi 500 IJ/ml.
Pengamatan dilakukan pada mortalitas rayap C. curvignathus setelah
120 jam diinkubasil<an di ruang gelap dan lembab. Nilai mortalitas rayap
dikoreksi dengan persamaan Al>bot Peningkatan konsentrasi menyebabkan
peningkatan mortalitas rayap. Nilai LC5o Steinemema sp. isolat Cemoro
Lawang adalah 159 IJ/ml dan 228 IJ/ml untuk H. indicus. Nilai L T 5o
Steinemema sp. isolat Cemoro Lawang adalah 134 dan 85 menit untuk H. indicus. | en_US |