KAJIAN SOSIAL EKONOMI USAHATANI KOPI RAKYAT DAN PROSPEK PENGEMBANGANNYA (Studi Kasus di Kelompok "Suluh Tani I" Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember).
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah  :   
1) Untuk mengetahui tingkat pendapatan usahatani kopi rakyat pada beberapa strata luas lahan.   
2) Untuk mengetahui distribusi pendapatan usahatani kopi rakyat.     
3) Untuk mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan kopi rakyat.    
4) Untuk mengetahui prospek pengembangan usahatani kopi rakyat.
Penentuan daerah penelitian berdasarkan metode sampling sengaja (Purposive Sampling      Method) Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan korelasional.       Pengambilan contoh menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling.     Dengan jumlah petani contoh sebanyak 30 responden.
Analisis yang digunakan  adalah:  
1. Analisis statistik tabulasi dengan menggunakan Uji-t
2. Analisis Gini Ratio
3. Analisis Regresi  Linier  Berganda
4. Analisis  Deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendapatan kopi rakyat pada strata I dan strata II berbeda. Pada strata I sebesar Rp. 10.134.680,310,- sedangkan pada strata II sebesar   Rp.  12.894.273,- yang secara  statistik berbeda  nyata  pad a taraf  keperyaan  95%.
Distribusi pendapatan yang diperoleh berdasarakan kriteria Bank Dunia tergolong  ketimpangan sedang, karena 40% penerima pendapatan terendah memperoleh pendapatan  sebesar 24,84% dari total pendapatan, sedangkan berdasarkan Oshima tergolong ketimpangan sedang dengan Angka Gini sebesar  0,50.
Faktor-Faktor sosial Sosial Ekonomi yang berpengaruh nyata terhadap tingkat pendapatan usahatani kopi rakyat adalah luas lahan, sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh secara  tidak nyata terhadap pendapatan usahatani kopi rakyat  adalah  umur, jumlah keluarga, lama menjadi anggota  kelompok tani, dan biaya.
Prospek pengembangan usahatani kopi rakyat adalah  baik, yaitu dengan mengolah biji kopi ukuran kecil menjadi bentuk kopi bubuk sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani sebesar Rp. 27.000,- sampai  Rp.  28.000,-  nilai  kotor  yang  diterima petani untuk per kg-nya.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4533]
