dc.description.abstract | Budidaya jamur merang di Indonesia pada umumnya menggunakan media
jerami padi. Namun dikarenakan kemarau panjang dan menyempitnya lahan
pertanian menyebabkan menurunnya produksi jerami padi. Oleh karena itu para
petani mulai menggunakan media tumbuh alternatif yaitu ampas tebu. Ampas tebu
adalah salah satu limbah pertanian yang berasal dari pabrik gula yang biasanya
dimanfaatkan untuk bahan bakar sedangkan sisanya terbuang sia-sia. Sehingga
dengan memanfaatkan ampas tebu dapat mengurangi jumlah limbah yang
terbuang sia-sia dan mcmberikan nilai tambah pada limbah tersebut. Namun
setelah menggunakan ampas tebu timbul masalah baru karena para petani belum
mengerti berapa kompos isi ampas tebu yang optimal sebagai campuran media
tanam untuk mendapatkan produksi dan pcrtumbuhan jamur merang yang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan ampas tebu
sebagai campuran media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi jamur merang
dan untuk mengetahui komposisi ampas tebu yang optimal terhadap pertumbuhan
dan produksi jamur mer.mg. penelitian menggunakan rancangan acak lengkap
(RAL) terdiri atas 5 taraf perlakuan, yaitu m1 = ampas tebu100% + jerami padi
0%, m2 = ampas tebu 75% + jerami padi 25%, m3 = ampas tebu 50% + jerami
padi 500A., m4 = ampas tebu 25% + jerami padi 75% dan m5 = am pas tebu 0% +
jcrami padi 100%. Hasil peneliti~n menunjuk.kan bahwa penggunaan ampas tebu
scbagai campuran media tanan berpengaruh nyata terhadap peningkatan panjang
tubuh buah, diameter, berat kering, jumlah tubuh buah total, produksi total dan
frekwensi panen tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap pcningkatan berat basah.
Penggunaan ampas tebu dengan perbandingan ampas tebu 25% + jerami padi 75%
berpengaruh optimal terhadap panjang tubuh buah = 2,99 cm, diameter tubuh
buah = 2,76 cm, berat kering 22,34 g, jumlah tubuh total = 159,20 buah , produksi total = 121 5,80 g dan frekuensi panen = 6,80. | en_US |