dc.description.abstract | Jagung manis (Zea mays saccharata sturt) merupakan jenis lain dari jagung, karena rasanya yang lebih manis dan umur panen muda yang lebih singkat daripada jagung biasa. Sebelum dibudidayakan secara massal, genotipa jagung manis harus diuji potensi hasilnya dengan teknik budidaya yang baik, salah satunya yaitu dengan pemupukan. Pemupukan fosfat dengan dosis tepat diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil jagung manis.
Penelitian bertujuan untuk mengkaji produksi dan penampilan fenotipa dari silang ganda jagung manis terhadap populasi asli dan F2 tetua jantannya, serta untuk mengetahui dosis pupuk fosfat yang berpengaruh lebih baik terhadap jagung manis yang diujikan.
Pengujian sepuluh genotipa jagung manis pada beberapa dosis perlakuan pupuk fosfat telah dilakukan di Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember mulai bulan Januari sampai dengan April 2003. Sepuluh genotipa yang diujikan terdiri dari genotipa silang ganda (SG2-1, SG2-2, SG2-3, SG2-4, SG2-5, SG2-6, dan SG2-7), F2 tetua jantan (ST2-1 dan ST2-2), serta populasi awal (SD2). Dosis pupuk fosfat yang digunakan adalah: P1 = 100 kg/ha, P2 = 200 kg/ha dan P3 = 300 kg. Metode penelitian menggunakan model Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan tiga ulangan. Pengamatan meliputi: muncul lapang 1O HST; tinggi tanaman; letak tongkol; muncul bunga jantan dan rambut di tongkol; jumlah dan berat jagung berkelobot, tanpa kelobot dan dipasarkan.
Genotipa SD 2 sebagai populasi awal mempunyai keunggulan dibanding genotipa-genotipa jagung manis lain, terutama pada parameter muncul bunga jantan, muncul rambut di tongkol, berat jagung tanpa kelobot dan berat jagung dipasarkan. Oasis pupuk 300 Kg/ha memberikan pengaruh baik terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis, terutama pada parameter jumlah dan berat jagung berkelobot. lnteraksi faktor pupuk P dan genotipa menunjukkan pengaruh tidak nyata pada semua parameter percobaan. | en_US |