Show simple item record

dc.contributor.authorFodi Efendi
dc.date.accessioned2013-12-10T04:12:50Z
dc.date.available2013-12-10T04:12:50Z
dc.date.issued2013-12-10
dc.identifier.nimNIM060910302126
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/7383
dc.description.abstractPemilihan kepala desa (Pilkades) tahun 2008 di Desa Tegalrejo sangat menarik untuk dicermati. Nurul Wari yang merupakan pemenang dalam Pilkades 2008 hanya tinggal 2 bulan saja di Desa Tegalrejo sebelum pelaksanaan Pilkades. Secara logika, dalam waktu 2 bulan Nurul Wari tidak akan cukup menanam modal sosial (sosial capital) untuk mendapat simpati dan dukungan dari masyarakat, apalagi sampai untuk memenagkan Pilkades 2008 di Desa Tegalrejo. Akan tetapi, atas bantuan dari Kyai Mahmud Nahrawi sebagai vite getter dalam pelaksanaan Pilkades 2008 di Desa Tegalrejo, Nurul Wari bisa terpilih menjadi Kepala Desa Tegalrejo periode 2008-2014. Fokus penelitian ini ialah pada peran dan investasi politik kyai sebagai vite getter dalam Pilkades 2008 di Desa Tegalrejo. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peran politik kyai sebagai vote getter dalam Pilkades tahun 2008 di Desa Tegalrejo? dan apa saja bentuk-bentuk investasi politik kyai sebagai vote getter dalam Pilkades tahun 2008 di Desa Tegalrejo? Penelitian ini dilakukan di Desa Tegalrejo Kecamatan Mayang Kabupaten Jember. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan dipilih dengan memakai teknik purposive sampling. Sumber data yang digunakan ialah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara secara mendalam kepada para informan dan data sekunder diperoleh dari kantor kepala desa yang berupa profil Desa Tegalrejo, arsip- arsip Pilkades 2008 yang diperoleh dari ketua Panitia Pilkades 2008, serta foto-foto pada waktu pelaksanaan Pilkades 2008 yang diperoleh dari Nurul Wari selaku Kepala Desa Tegalrejo. Dari hasil penelitian di lapangan, peneliti menemukan data bentukbentuk peran politik Kyai Mahmud Nahrawi sebagai vote getter dalam pelaksanaan Pilkades 2008 di Desa Tegalrejo yaitu kampanye melalui perkumpulan pengajian, rapat koordinasi dengan tim sukses melalui pengajian dan menjalin hubungan dengan kyai langgar. Peran politik Kyai Mahmud Nahrawi tersebut, tentu saja tidak lepas dari modal sosial yang telah ditanamnya di masyarakat Tegalrejo. Peran sosial Kyai Mahmud Nahrawi di Desa Tegalrejo sangat signifikan dalam kehidupan masyarakat Tegalrejo. Sehingga trust yang terjalin antara Kyai Mahmud Nahrawi dengan masyarakat Tegalrejo sangat kuat sekali. Kuatnya trust yang terjalin antara Kyai Mahmud Nahrawi dengan masyarakat Tegalrejo akan menimbulkan perilaku sosial timbal-balik atau resiprokal diantara Kyai Mahmud Nahrawi dengan masyarakat Tegalrejo. Disamping itu, Investasi ekonomi Kyai Mahmud Nahrawi pada saat Pilkades 2008 dengan membagikan sedekah tahunan yang berupa beras 2 kg dan uang Rp 20.000 kepada masyarakat Tegalrejo. Pada waktu pembagian sedekah tahunan, Kyai Mahmud Nahrawi sambil mengatakan ‘saya titip Nurul Wari’ kepada semua masyarakat yang memperoleh sedekah tersebut. Selain itu, pada waktu pemberian upah yang lebih pada pengajian lansia. Biasanya upah pengajian lansia setiap sepuluh hari dibayar Rp 100.000, pada saat pelaksanaan Pilkades, upah pengajian jamaah lansia dinaikkan Rp 50.000 menjadi Rp 150.000. Kyai Mahmud Nahrawi juga mengatakan kepada jamaah pengajian lansia supaya memilih Nurul Wari dalam pelaksanaan Pilkades 2008. Hal itulah yang menyebabkan Nurul Wari meskipun hanya 2 bulan sebelum Pilkades 2008 tinggal di Desa Tegalrejo, tapi bisa memenangkan ajang Pilkades 2008 di Desa Tegalrejo.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060910302126;
dc.subjectPolitik Kyaien_US
dc.titlePERAN DAN INVESTASI POLITIK KYAI SEBAGAI VOTE GETTER DALAM PILKADES 2008 DI DESA TEGALREJO KECAMATAN MAYANG KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record