dc.description.abstract | Limbah udang mengandung protein, mineral, kitin, lemak, dan pigmen sehingga mudah busuk dan mencemari lingkungan. Kitin
merupakan biopolimer yang tersusun dari monomer N-asetil-D-Glukosamin yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku sintesis
hidrogel. Metode standart isolasi kitin yaitu secara kimiawi. Isolasi kitin secara enzimatis menggunakan enzim protease yang
terdapat pada sistem pencernaan udang. Kitin enzimatis dikarakterisasi dan dibandingkan dengan kitin kimiawi. Kadar air, nitrogen
total, abu kitin enzimatis sebesar 4,29; 5,77; dan 1,01%, sedangkan kitin kimiawi sebesar 2,97; 5,81; dan 0,87%. Spektra IR
keduanya menunjukkan serapan-serapan khas kitin. Kitin enzimatis digunakan sebagai polimer utama sintesis hidrogel
kopolimerisasi cangkok akrilamida (Aam) dan ikat silang metilen bisakrilamida (MBA) dengan variasi kitin:Aam 1:2; 1:3; 1:4; 1:5
dengan MBA 0,1;0,15; dan 0,2 g. Hidrogel kitin-Aam-MBA dikarakterisasi %add-on, %swelling, dan FTIR. Hasil menunjukkan
bahwa semakin tinggi konsentrasi monomer, maka semakin tinggi %add-on, dan semakin tinggi konsentrasi MBA, maka semakin
rendah %swelling. Pada FTIR hidrogel terdapat stretching C=O amida dengan frekuensi yang rendah pada bilangan gelombang
1666,32 cm-1 menunjukkan amida dari akrilamida. Bending amida sekunder muncul pada panjang gelombang 1563,48 cm-1 yang
menunjukkan MBA yang mengikat silang rantai kitin-Aam | en_US |