Show simple item record

dc.contributor.authorIkwan Setiawan
dc.contributor.authorAlbert Tallapessy
dc.contributor.authorAndang Subaharianto
dc.date.accessioned2016-05-09T01:54:50Z
dc.date.available2016-05-09T01:54:50Z
dc.date.issued2016-05-09
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73697
dc.descriptionLembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Jember Telepon 0331 337818en_US
dc.description.abstractPenelitian ini akan membahas politik identitas yang berlangsung di masyarakat lokal pada periode pasca Reformasi 1998. Politik identitas dimaknai sebagai mobilisasi kekuatan dan identitas kultural yang mengikat komunitas atau masyarakat tertentu dengan tujuan untuk menegosiasikan kepentingan mereka di tengah-tengah kuatnya budaya dominan yang berasal dari luar. Untuk bisa membahas persoalan tersebut, kami akan melakukan penelitian di dua masyarakat lokal, yakni Tengger di Probolinggo dan Using di Banyuwangi. Untuk pengumpulan data, wawancara mendalam dengan para pemuka adat (aktor kultural) dan observasi partisipatoris akan digunakan. Selain itu, kami juga akan mengumpulkan data dari media sosial yang menjadi ajang bagi kelas menengah lokal untuk menegosiasikan identitas mereka. Sementara, untuk analisis data, kami akan menggunakan kerangka teoretis politik identitas sebagaimana digunakan dalam kajian budaya. Penelitian ini akan dilaksanakan selama dua tahun. Tujuan penelitian pada tahun pertama adalah (1) menganalisis usaha-usaha yang dilakukan oleh para aktor/pemimpin/pemuka adat dalam masyarakat lokal untuk memperkuat dan memobilisasi identitas kultural mereka di tengah-tengah kuatnya agama mayoritas, hegemoni budaya modern, sistem pemerintahan otonomi, dan kekuatan kultural etnis lain dan (2) menganalisis kepentingankepentingan komunal yang bisa dan mampu dinegosiasikan melalui mobilisasi identitas kultural tersebut. Sementara tujuan penelitian pada tahun kedua adalah (1) menganalisis kemungkinan terjadinya tegangan atau konflik dalam masyarakat lokal terkait proyek politik identitas yang dijalankan dan (2) mengupas implikasi politik identitas terhadap kehidupan sosio-kultural, ekonomi, dan politik masyarakat lokal. Dengan permasalahan dan tujuan di atas, penelitian diharapkan bisa memberikan kontribusi berupa kritik terhadap teori politik identitas yang ditelorkan oleh para pemikir Barat dan konseptualisasi teoretis politik identitas dalam konteks kajian budaya di Indonesia. Adapun luaran dari penelitian ini adalah satu artikel pada jurnal nasional terakreditasi dan satu buku ajar.en_US
dc.description.sponsorshipHibah Fundamental - 2015en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFak. Sastra -2015en_US
dc.relation.ispartofseriesHibah Fundamental;2015
dc.subjectpolitik identitasen_US
dc.subjectmobilisasi kulturalen_US
dc.subjectTenggeren_US
dc.subjectUsingen_US
dc.titlePOLITIK IDENTITAS ETNIS PASCA REFORMASI: STUDI KASUS PADA KOMUNITAS TENGGER DAN USINGen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record