Show simple item record

dc.contributor.advisorNurhayati
dc.contributor.advisorNafi’, Ahmad
dc.contributor.authorGozalli, Muhammad
dc.date.accessioned2016-02-22T04:48:30Z
dc.date.available2016-02-22T04:48:30Z
dc.date.issued2016-02-22
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73466
dc.description.abstractPola konsumsi indonesia dari tahun ketahun semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk yang mencapai 237.641.326 jiwa (BPS, 2010). Hal tersebut mengakibatkan tingkat konsumsi semakin meningkat pula. Tingkat konsumsi yang semakin meningkat harus diimbangi pula dengan gizi yang tercukupi. Kebutuhan gizi tersebut meliputi karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Diantara dari gizi tersebut salah satunya yaitu protein. Protein merupakan salah satu yang dibutuhkan oleh tubuh. Bahan baku pangan yang memiliki protein tinggi salah satunya yaitu kedelai. Berdasarkan data BPS (2013), konsumsi kedelai per kapita meningkat dari 8,13 kg pada 1998 menjadi 8,97 kg pada 2004. Kedelai dapat diolah menjadi beragam makanan pelengkap maupun sebagai lauk seperti tempe, tahu, tauco, susu kedelai, dan kecap. Salah satu olahan dengan bahan baku kedelai yang dapat dijadikan produk setengah jadi yaitu tepung kedelai. Tepung kedelai memiliki banyak kegunaan dalam pemanfaatannya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKarateristik Tepung Kedelai dari Jenis Impor dan Lokalen_US
dc.titleKARATERISTIK TEPUNG KEDELAI DARI JENIS IMPOR DAN LOKAL (VARIETAS ANJASMORO DAN BALURAN) DENGAN PERLAKUAN PEREBUSAN DAN TANPA PEREBUSANen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record