dc.description.abstract | Kegiatan penanganan pasca panen penting untuk evaluasi terhadap mutu
fisik buah mentimun. Pada kenyataannya di lapang, sifat fisik buah jarang sekali
memperhatikan berat, total padatan terlarut dan kekerasan buah. Pengukuran
secara manual yang dilakukan memiliki banyak kurangan, diantaranya
membutuhkan waktu lama, adanya faktor kelelahan dari user, biaya yang mahal
karena memerlukan uji laboratorium dan metode yang digunakan destruktif
(merusak bahan). Berdasarkan hal tersebut, diperlukan suatu metode nondestruktif
yang dapat membantu dalam penentuan sifat fisik jeruk manis.
Pengolahan citra merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi hal tersebut.
Tujuan penelitian untuk mengetahui: mengidentifikasi variabel citra yang
memiliki hubungan dengan berat, tingkat kekerasan dan total padatan terlarut
buah jeruk manis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar
pendugaan sifat fisik buah jeruk manis tanpa merusak buah.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel buah
mentimun dari dua varietas yaitu mentimun wuku dan renes yang didapatkan dari
Pasar Tanjung, Kabupaten Jember . Sampel mentimun yang masing-masing
berjumlah 50 buah. Sampel mentimun diambil citranya menggunakan kamera
CCD. Citra mentimun diolah untuk mendapatkan parameter mutu citra yaitu area,
tinggi, lebar indeks r g, dan b menggunakan program pengolahan citra. Sampel
buah mentimun kemudian diukur sifat fisik menggunakan timbangan digital,
penetrometer dan refraktomer untuk mendapatkan data mengenai berat, tingkat
kekerasan dan total padatan terlarutnya (TPT). | en_US |