dc.description.abstract | Hasil belajar sebagian besar siswa kelas III pada mata pelajaran IPA di SDN
Curah Kalong 04 rendah dan tidak mencapai SKM. Terdapat 16 siswa dari 25 siswa
atau 64% siswa yang belum tuntas hasil belajarnya. Selain itu aktivitas siswa secara
klasikal hanya 46,44% dan dikategorikan kurang aktif. Hal ini karena metode
pembelajaran yang diterapkan selama pembelajaran IPA masih konvensional.
Metode pembelajaran IPA selama ini hanya berpusat pada guru, siswa hanya duduk
diam mendengarkan apa yang dijelaskan guru, terkadang hanya disuruh menulis dan
mengerjakan tugas.
Untuk mengatasi permasalahan diatas dapat diberikan solusi dengan
menerapkan metode eksperimen. Pembelajaran IPA dengan menerapkan metode
eksperimen dapat membantu meningkatkan aktivitas siswa. Aktivitas yang dapat
dilakukan siswa yakni mendengarkan penjelasan guru, bertanya, melakukan dan
mengamati percobaan, menulis hasil percobaan dan membacakan hasil percobaan.
Penerapkan metode eksperimen dapat membuat pembelajaran lebih bermakna,
karena siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri dengan berperan langsung
dalam percobaan. Berdasarkan penjelasan di atas maka rumusan masalah yang dibuat
adalah: 1) bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa kelas III SDN
Curahkalong 04 pada mata pelajaran IPA pokok bahasan gerak melalui penerapan
metode eksperimen ? dan 2) bagaimanakah peningkatkan hasil belajar siswa kelas III
SDN Curahkalong 04 pada mata pelajaran IPA pokok bahasan gerak melalui
penerapan metode eksperimen ?
Dari rumusan masalah di atas didapatkan tujuan penelitian yaitu :1) untuk
meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas III SDN Curahkalong 04 pada mata
pelajaran IPA pokok bahasan gerak melalui metode eksperimen dan 2) untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Curahkalong 04 pada mata pelajaran
IPA pokok bahasan gerak melalui metode eksperimen.
Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan sebanyak dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tiga pertemuan.
Pertemuan I dan pertemuan II digunakan peneliti untuk menyampaikan materi dan
pertemuan ke III digunakan untuk tes akhir siklus. Pengambilan data dalam
penelitian ini dilaksanakan di SDN Curahkalong 04 Kecamatan Bangsalsari, dimulai
tanggal 9 Januari 2012 sampai 14 April 2012. Subjek penelitiannya adalah siswa
kelas III dengan jumlah siswa 25 yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan 10 siswa
laki-laki. Pengumpulan data menggunakan tes, wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Data yang dikumpulkan
berupa analisis aktivitas belajar siswa dari hasil observasi pada siklus I dan II, serta
hasil belajar yang diperoleh dari hasil tes tulis siswa pada setiap akhir siklus.
Kesimpulannya berdasarkan analisis data aktivitas dan hasil belajar siswa
mengalami peningkatan pada setiap siklus. Pada siklus I secara klasikal didapat
persentase hasil belajar siswa 56%, dan tergolong kriteria cukup baik. Pada
pembelajaran siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 12% yaitu
dari 56% menjadi 68% dan tergolong dalam kategori baik, sedangkan analisis
aktivitas belajar siswa secara klasikal pada siklus I didapat presentase 58,22%
tergolong kategori cukup aktif. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 7,32%
yaitu dari 58,22% menjadi 65,54 % dan tergolong kategori aktif.
Berdasarkan penelitian terdapat saran yang diberikan bagi guru hendaknya
menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa, bagi sekolah hendaknya mendukung penerapan
metode eksperimen guna meningkatkan kualitas pembelajaran, dan bagi peneliti lain
penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengadakan penelitian yang
sejenis pada materi dan mata pelajaran yang berbeda. | en_US |