dc.description.abstract | Berdasarkan study pendahuluan yang dilakukan peneliti di kelompok
bermain (KB) Tunas Mulya Desa Dasri Kabupaten Banyuwangi, peneliti melihat
beberapa anak sudah bertanggung jawab akan barang milik sendiri dan percaya
diri meskipun ditinggal orang tua saat bersekolah, tetapi ada pula yang masih
menangis dan ingin ditemani orang tua sampai jam sekolah berakhir. Pola asuh
orang tua berbeda-beda pada setiap peserta didiknya sehingga tingkat kemandirian
tiap anak tidak sama.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah adakah hubungan antara pola
asuh orang tua dengan kemandirian anak usia dini di kelompok bermain Tunas
Mulya desa Dasri kabupaten Banyuwangi? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian anak usia
dini di kelompok bermain (KB) Tunas Mulya desa Dasri Banyuwangi. Dengan
manfaat yang diperoleh peneliti dapat digunakan untuk menambah ilmu
pengetahuan dan pertimbangan ataupun masukan untuk peneliti, program studi
Pendidikan Luar Sekolah dan kelompok bermain Tunas Mulya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
pendekatan deskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian kolerasional, tempat
penelitian ditetapkan di Kelompok Bermain (KB) Tunas Mulya Desa Dasri
Kabupaten Banyuwangi dengan menggunakan metode purposive area tujuannya
yaitu untuk menetapkan lokasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Waktu
penelitian dimulai dari bulan desember sampai dengan bulan april 2015. Teknik
penentuan responden yang digunakan adalah teknik populasi yang merupakan
jumlah keseluruhan dari orang tua peserta didik di kelompok bermain Tunas
ix
Mulya Desa Dasri Kabupaten Banyuwangi yaitu sejumlah 15 responden. Metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu angket, observasi, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil perhitungan deskripsi memperlihatkan bahwa dari 15
responden, terdapat hubungan yang berbeda pada setiap indikator dari pola asuh
orang tua dengan kemandirian anak. Perolehan skor dari pola asuh orang tua yang
berindikator otoriter dengan kemandirian anak yang berindikator percaya diri
sebesar 0.990 dan hubungan yang didapatkan sangat tinggi. Sedangkan indikator
otoriter dengan indikator percaya diri memiliki skor yaitu sebesar 0.879 dengan
hubungan yang didapatkan sangat tinggi, kemudian indikator otoriter dengan
indikator disiplin memiliki skor yaitu sebesar 0.444 dengan hubungan yang
didapatkan cukup, selanjutnya indikator demokratis dengan indikator percaya diri
memiliki skor yaitu sebesar 0.743 dengan hubungan yang didapatkan tinggi,
sedangkan indikator demokratis dengan indikator tanggungjawab memiliki skor
0.786 dengan hubungan yang didapatkan tinggi, dan indikator demokratis dengan
indikator disiplin memiliki skor 0.575 dengan hubungan cukup. Kemudian
indikator ketiga dari pola asuh orang tua yaitu permisif dengan percaya diri
memiliki skor sebesar 0.583 dengan hubungan yang didapatkan cukup, kemudian
indikator permisif dengan tanggungjawab memiliki skor yaitu sebesar 0.571
dengan hubungan yang didapatkan cukup, dan indikator permisif dengan disiplin
memiliki skor 0.901 dengan hubungan sangat tinggi. Dari analisis data yang
dilakukan memperoleh hasil prosentase yang menyebutkan bahwa terdapat
hubungan yang sangat tinggi terhadap kemandirian anak usia dini.
Saran yang dapat peneliti berikan yaitu orang tua diharapkan untuk dapat
ikut berperan aktif dalam menumbuh kembangkan kemandirian anak, bagi
pendidik KB Tunas Mulya hendaknya lebih memperhatikan lagi keaktifan belajar
dan perkembangan anak. | en_US |