Show simple item record

dc.contributor.advisorAriyanto, Yunus
dc.contributor.advisorSandra, Christyana
dc.contributor.authorDwikorastin, Ririn
dc.date.accessioned2016-02-02T01:23:11Z
dc.date.available2016-02-02T01:23:11Z
dc.date.issued2016-02-02
dc.identifier.issn112110101029
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73145
dc.description.abstractPenyakit demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Provinsi Jawa Timur, sebab setiap tahunnya di setiap kabupaten/kota selalu dilaporkan terjadi kasus DBD hingga menyebabkan beberapa kabupaten/kota mengalami kejadian luar biasa demam berdarah dengue (KLB DBD). Berdasarkan hasil studi pendahuluan, Kabupaten Lumajang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang mengalami peningkatan jumlah kasus DBD pada tahun 2013, yaitu sebesar 150 kasus dari 23 kasus di tahun 2012. Peningkatan kasus DBD terus berlanjut hingga tahun 2015, dimana pada akhir November sudah tercatat 167 kasus DBD. Untuk menanggulangi tingginya kasus DBD diperlukan upaya preventif (pencegahan) yang melibatkan peran aktif masyarakat. Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang pada akhir tahun 2013 telah menggalakkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan model siskamling DBD dimana Kecamatan Sukodono menjadi kecamatan percontohan. Hingga saat ini telah tercatat 45 kelompok PSN siskamling DBD di Kecamatan Sukodono, namun 4 kelompok diantaranya sudah tidak menjalankan kegiatannya atau kelompok tersebut sudah tidak aktif lagi. Berjalan atau tidaknya kegiatan PSN siskamling DBD dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat terhadap perubahan perilaku dalam upaya pencegahan penyakit DBD. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengetahuan, sikap masyarakat, dan penilaian terhadap peran petugas kesehatan dalam memantau kegiatan PSN di kelompok PSN Siskamling DBD yang aktif dan tidak aktif. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan metode deskriptif dan komparasi atau perbandingan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang pada bulan Agustus hingga September 2015. Sampel penelitian ini terdiri dari 61 orang ibu-ibu yang terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok PSN siskamling DBD aktif berjumlah 41 orang dan kelompok PSN siskamling tidak aktif berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan sampel pada masing-masing kelompok PSN siskamling DBD menggunakan simple random sampling. Pengolahan data dilakukan dengan teknik pemeriksaan, pengkodean, pemberian skor, dan tabulasi data. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kemudian disajikan dalam bentuk teks dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan karakteristik responden kelompok PSN siskamling DBD aktif dan tidak aktif. Persamaan karakteristik responden kedua kelompok tersebut adalah sebagian besar berusia 40-46 tahun. Perbedaan responden kedua kelompok tersebut adalah sebagian besar responden kelompok PSN siskamling DBD aktif memiliki pendidikan terakhir SMA/sederat dan memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, sedangkan responden kelompok PSN siskamling DBD tidak aktif memiliki pendidikan terakhir SMP/MTS/sederajat dan memiliki pekerjaan sebagai petani. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa skor rata-rata pengetahuan responden pada kelompok PSN siskamling DBD aktif lebih tinggi (15,07±1,942) dibandingkan kelompok PSN siskamling DBD tidak aktif (11,05±1,191). Skor rata-rata sikap responden terhadap kegiatan PSN siskamling DBD pada kelompok PSN siskamling DBD aktif lebih besar (12,54±0,711) dibandingkan responden kelompok PSN siskamling DBD tidak aktif (10,00±0,973). Seluruh responden kelompok PSN siskamling DBD aktif memberikan penilaian baik terhadap peran petugas kesehatan, sedangkan seluruh responden kelompok PSN siskamling DBD memberikan penilaian kurang terhadap peran petugas kesehatan. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah perlunya pengembangan kelompok PSN siskamling DBD di seluruh wilayah di Kabupaten Lumajang, melakukan pendekatan secara khusus kepada tokoh masyarakat, mengembangkan lomba PSN siskamling DBD yang telah ada, serta menghimbau masyarakat kelompok PSN siskamling DBD tidak aktif untuk melanjutkan kembali kegiatannya agar mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)en_US
dc.subjectSiskamling DBDen_US
dc.titleKELOMPOK PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) SISKAMLING DBD DI KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN LUMAJANGen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record