dc.description.abstract | Terdapat lebih dari 40 juta penduduk berusia remaja (15-24 tahun) di Indonesia. Besarnya penduduk remaja dapat menimbulkan potensi masalah seperti penyalahgunaan akses media informasi dan masalah seksual yang dapat timbul karena perkembangan seksual (baik primer maupun sekunder) dan rasa ingin tahu remaja yang tinggi. Masalah seksual yang dapat timbul salah satunya adalah kejadian perilaku seksual pranikah. Dampak yang diakibatkan oleh perilaku seksual pranikah antara lain adalah penularan IMS termasuk HIV dan AIDS, pernikahan dini, dan aborsi. Perhatian dari berbagai pihak terutama orang terdekat remaja (seperti teman dan keluarga) sangat diperlukan, khususnya terkait dengan akses remaja terhadap media informasi, pengetahuan kesehatan reproduksi dan perilaku seksual pranikah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara akses informasi dan pengetahuan kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual pranikah pada remaja.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya perilaku seksual pranikah antara lain meliputi: 1) faktor predisposing yaitu faktor yang melekat pada diri individu yang meliputi: pengetahuan, sikap, umur, jenis kelamin, status pekerjaan, dan pendidikan; 2) faktor pemungkin (enabling), faktor yang memungkinkan atau mendorong suatu perilaku dapat terlaksana yang meliputi: status ekonomi, tempat tinggal dan akses terhadap media informasi; 3) faktor penguat (reinforcing), yaitu faktor yang dapat memperkuat terjadinya perilaku yang meliputi: dukungan sosial dan keberadaan teman yang berperilaku seksual pranikah | en_US |