dc.description.abstract | Penelitian ini dilatarbelakangi album Iwan Fals In Love diciptakan berbeda
dengan album-album Iwan Fals lainnya. Album Iwan Fals In Love terdapat lagulagu
kisah asmara Iwan Fals yang dapat memberikan suasana lain bagi penikmat
lagu Iwan Fals yang umumnya bertemakan sosial politik. Lagu-lagu kisah asmara
Iwan Fals diciptakan menggunakan diksi yang dapat memperindah, memperjelas
makna lagu, menspesifikkan makna lagu, merealisasikan makna dan memberikan
gambaran cerita serta penggunaan gaya bahasa yang dapat memperindah maksud,
memberikan kesan hidup terhadap lagu, memberikan penekanan, penegasan dan
memberi nilai imajinatif kepada penikmat lagu sehingga lirik lagu memiliki nilai
seni. Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah 1) bagaimanakah diksi yang digunakan dalam lirik lagu karya Iwan Fals
pada album Iwan Fals In Love?, 2) bagaimanakah gaya bahasa yang digunakan
dalam lirik lagu karya Iwan Fals pada album Iwan Fals In Love?, 3) bagaimanakah
pemanfaatan diksi dan gaya bahasa lirik lagu karya Iwan Fals pada album Iwan
Fals In Love sebagai alternatif materi pembelajaran mengidentifikasi puisi?
Jenis penelitian yang digunakan ialah deskriptif dengan rancangan
penelitian kualitatif. Data yang digunakan berupa kata, frase dan kalimat lirik lagu
karya Iwan Fals pada album Iwan Fals In Love yang mengindikasikan adanya
diksi dan gaya bahasa. Sumber data penelitian berupa 16 lirik lagu karya Iwan Fals
yang terangkum dalam album Iwan Fals In Love. Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik simak catat dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
ialah deskriptif analitik. Instrumen pengumpul data adalah peneliti, digunakan pula
instrumen pembantu yang berupa tabel pengumpul data, tabel analisis data dan alat
pendukung berupa telpon genggam untuk menyimak lagu.
ix
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diksi yang digunakan dalam lirik lagu karya
Iwan Fals pada album Iwan Fals In Love meliputi: (1) kata bermakna denotasi
yang berhubungan dengan tempat, waktu, jumlah, jenis kelamin, keadaan dan
perasaan; (2) kata bermakna konotasi yang berhubungan dengan keadaan, perasaan
dan benda; (3) kata umum yang berhubungan dengan kegiatan, perasaan, benda
dan keadaan; (4) kata khusus yang berhubungan dengan kegiatan, keadaan, hewan
dan waktu; (5) kata abstrak yang berhubungan dengan perasaan, keadaan, organ
tubuh manusia dan sifat; (6) kata konkret yang berhubungan dengan anggota badan
manusia, alam, tempat, sifat, ekspresi wajah dan suara. Jenis gaya bahasa yang
digunakan meliputi: (1) gaya bahasa perbandingan, meliputi personifikasi, simile,
metafora, alegori, anitetis dan pleonalisme; (2) gaya bahasa pertentangan hiperbola
(3) gaya bahasa pertautan, meliputi sinekdoks dan eufimisme; (4) gaya bahasa
perulangan, meliputi anafora, epistrofa dan mesodiplosis.
Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif materi pembelajaran pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bagi siswa SMA kelas X dengan
Standar Kompetensi (SK) 5. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung
atau tidak langsung, dengan Kompetensi Dasar (KD) 5.1 mengidentifikasi unsurunsur
bentuk puisi yang disampaikan secara langsung atau tidak langsung.
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan (1) Bagi
mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil
penelitian ini sebaiknya digunakan sebagai referensi atau bahan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang ilmu kebahasaan khususnya diksi dan gaya
bahasa; (2) Bagi guru bahasa Indonesia, hasil penelitian ini sebaiknya digunakan
sebagai alternatif materi pembelajaran mengidentifikasi diksi dan gaya bahasa
puisi yang terdapat dalam Kurikulum Timgkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas X,
serta dikembangkan dengan media dan alat evaluasi yang sesuai; (3) Bagi peneliti
lain yang ingin mengadakan penelitian serupa, disarankan agar dapat
mengembangkan penelitian yang lebih luas, yakni meneliti cakupan diksi yang lain
atau meneliti dengan fokus yang sama tetapi pembahasannya lebih diperinci. | en_US |