Show simple item record

dc.contributor.advisorMoelyaningrum, Anita Dewi
dc.contributor.advisorKhoiron
dc.contributor.authorAMBARWATI, Ela
dc.date.accessioned2016-02-01T02:38:49Z
dc.date.available2016-02-01T02:38:49Z
dc.date.issued2016-02-01
dc.identifier.nim112110101155
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73053
dc.description.abstractIndonesia telah menerapkan STBM pada pertengahan 2005. Jawa Timur merupakan provinsi dengan pelaksanaan program STBM terbanyak yakni 3.618 desa atau kelurahan sejak pada tahun 2013 (Dirjen P2PL, 2014). Salah satu kabupaten di Jawa Timur yang menerapkan program STBM adalah Kabupaten Jember dengan kemajuan akses menuju ODF masih sebesar 67,71% belum mencapai 100%. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan, diketahui bahwa desa atau kelurahan di Kabupaten yang sudah ditetapkan sebagai ODF masih terdapat masyarakat yang BAB sembarangan meskipun desa atau kelurahan tersebut sudah dilakukan pemicuan. Padahal, menurut Kemenkes (2013) parameter desa atau kelurahan ODF adalah semua masyarakat BAB hanya dijamban yang sehat dan buang tinja atau kotoran bayi hanya ke jamban yang sehat. Oleh karena itu perlu dilakukan verifikasi desa ODF untuk mengetahui kebenaran informasi data desa ODF di kelurahan Banjar Sengon Kecamatan Patrang dan di desa Wringin Telu Kecamatan Puger Kabupaten Jember dengan kejadian dilapangan dan melihat faktor apa saja yang mempengaruhinya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hasil verifikasi desa ODF pasca pemicuan di Kelurahan Banjar Sengon Kecamatan Patrang dan desa Wringin Telu Kecamatan Puger Kabupaten Jember dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Responden dalam penelitian ini adalah Bapak atau Ibu Rumah Tangga yang dianggap dapat mewakili untuk memberikan informasi yang berjumlah 104 orang. Hasil penelitian menunjukkan Kelurahan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu tidak termasuk desa atau kelurahan ODF. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil rekapitulasi dimana ke dua desa tersebut tidak memenuhi syarat untuk ix menjadi desa ODF. Faktor yang mempredisposisi masyarakat adalah sikap dan pengetahuan. Berdasarkan pengetahuan, Kelurahan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu sebagian besar memiliki pengetahuan tinggi yakni sebanyak 17 (50%) responden dan 42 (60%) responden. Sikap yang dimiliki responden sebagian besar pada Kelurahan Banjar Sengon responden adalah sikap negatif sebanyak 21 (61,76%) responden, sedangkan responden di Desa Wringin Telu sebagaian besar masyarakat memiliki sikap positif yakni sebanyak 58 (75,72%) responden. Faktor yang menjadi pemungkin masyarakat dalam BAB di jamban adalah kepemilikan jamban, jarak rumah ke tempat BAB selain jamban dan pendanaan masyarakat. Responden Kelurahan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu sebagian besar telah memiliki jamban sebanyak 23 (76,65%) responden dan 58 (82,86%) responden. Responden Kelurahan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu sebagian besar memiliki Jarak rumah ke tempat BAB selain jamban berjarak sedang yakni sebanyak 20 (58,82%) responden dan 28 (40,00%) reponden. Responden Kelurahan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu pendanaan yang dimiliki masyarakat untuk membangun jamban sebagian besar adalah dana secara pribadi yakni sebanyak 20 (58,82%) responden dan 58 (82,86%) responden. Selain pendanaan masyarakat, material yang dimiliki masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam pembangunan jamban. Responden Kelurahan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu secara keseluruhan hanya memiliki air dalam membantu pembangunan jamban. Faktor penguat yang dapat mempengaruhi masyarakat untuk BAB dijamban adalah dukungan keluarga, tokoh masyarakat dan petugas kesehatan. Pada Kelurahan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu, dukungan keluarga sebagian besar adalah baik yakni sebanyak 20 (58,82%) responden dan 39 (55,71%) responden. Sedangkan dukungan tokoh masyarakat pada Responden Kelurahan Banjar Sengon Desa Wringin Telu memiliki dukungan rendah sebanyak 25 (73,53%) responden dan 66 (94,29%) responden. Pada Kelurahan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu dukungan petugas kesehatan sebagian besar rendah yakni sebanyak 31 (91,18%) responden dan 59 (84,29%) responden. x SUMMARY Verification of Open Defecation Free (ODF) Village in Post-triggering Period (A Study in Banjar Sengon Village of Patrang Sub-district and Wringin Telu Village of Puger Sub-district, Jember); Ela Ambarwati; 112110101155; 2015; 77 pages; Enviromental Health and Safety Health Departement; Public Health Faculty of Jember University Indonesia applied Community Lead Total Sanitation (CLTS) in 2005. East Java is a province with the highest number of CLTS implementation, which is 3,618 villages in 2013 (Dirjen P2PL, 2014). One of regencies in East Java which applies STBM is Jember, with access advancement leads to ODF 67.71%. Based on the result of previous studies, it can be known that there are a few societies of ODF villages in the regency who defecate carelessly. Whereas according to Ministry Of Health (2013), the parameter of ODF village is the whole society defecate only in healthy closet. The verification of ODF village in post-triggering period is aimed to know the validity of ODF village data information in Banjar Sengon village of Patrang sub-district and Wringin Telu village of Puger sub-district, Jember. The objective of this study looking at the field occurrence and the factors which affect it. This study was to analyze the verification result of ODF village in post triggering period at Banjar Sengon village of Patrang sub-district and Wringin Telu village of Puger sub-district, Jember. This study used descriptive method. The respondents of this study are 104 house-husbands or wives which are considered as representation of villagers to give some information. The result showed that Banjar Sengon and Wringin Telu village not including to ODF village. It is because the recapitulation result showed that those villages do not fulfill the ODF village requirements. The factors which predispose the society are knowledge and attitude. Based on knowledge factor, most of respondents from Banjar Sengon and Wringin Telu village are highs-educated which are 17 (50%) and 42 (60%) respondents. Most of the respondents‟ attitude xi from Banjar Sengon village is negative which are 21 (61.76%) respondents, while in Wringin Telu village is mostly positive which are 58 (75.72%) respondents. The factors which enable the society to defecate in closet is the ownership of the closet itself. Most of the respondents in Banjar Sengon and Wringi Telu village have already had closets which are 23 (76.65%) and 58 (82.86%) respondents. The distance between house and defecation place except closet is also included as the enable factor. Mostly, the distance between the respondents‟ houses and defecation place except closet in Banjar Sengon and Wringi Telu village are medium which are 20 (58.82%) and 28 (40%) respondents. Society funding is very important in building closets, so that it is very possible for the society to defecate in closet. The respondents from Banjar Sengon and Wringi Telu village said that the fund in building closets are mostly from personal which are 20 (58.82%) and 58 (82.86%) respondents. Besides society funding, the society‟s material in building the closets is also needed. Relatively, the respondents in Banjar Sengon and Wringi Telu village only have water to help the building of the closets. The reinforcing factors which can affect society to defecate in closet are family, public figures, and medical workers support. In Banjar Sengon and Wringi Telu village, mostly family support is in the good level which are 20 (58.82%) and 39 (55.71%) respondents. Whereas the public figures support in Banjar Sengon and Wringi Telu village is in the low level which are 25 (73.53%) and 66 (94.29%) respondents. In Banjar Sengon and Wringi Telu village, mostly medical workers support is in the low level which are 31 (91.18%) and 59 (84.29%) respondents.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectDESA ODF (OPEN DEFECATION FREE)en_US
dc.titleVerifikasi Desa ODF (Open Defecation Free) Pasca Pemicuan (Studi di Kelurahan Banjar Sengon Kecamatan Patrang dan Desa Wringin Telu Kecamatan Puger Kabupaten Jember)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
dc.identifier.validatorTaufik_7Agustus2023


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record