Show simple item record

dc.contributor.authorNingrum, Prehatin Trirahayu
dc.contributor.authorPujiati, Rahayu Sri
dc.contributor.authorEllyke
dc.contributor.authorM, Anita Dewi
dc.date.accessioned2016-01-29T08:05:00Z
dc.date.available2016-01-29T08:05:00Z
dc.date.issued2016-01-29
dc.identifier.isbn978-602-9030-89-1
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73002
dc.descriptionCurrent Challenges in Drug Use and Development Tantangan Terkini Perkembangan Obat dan Aplikasi Klinik PROSIDING. SEMINAR NASIONAL FARMASI JEMBER 28 November 2015en_US
dc.description.abstractPeningkatan produksi tanaman merupakan salah tujuan dalam program pertanian. Agar tanaman tidak dirusak oleh hama dan penyakit salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan pestisida. Hewan yang dianggap merugikan bagi petani salah satunya adalah ulat grayak (Spodoptera litura) (Djojosumarto, 2008). Dengan adanya hewan yang merugikan tersebut, maka salah satu upaya untuk menggantikan pestisida yang berbahan kimia yaitu dengan menggunakan pestisida organik alami. Pestisida organik yang berasal dari tumbuhan disebut pula dengan pestisida nabati. Contoh tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida yaitu Tanaman pepaya (Carica papaya). Budidaya tanaman cabai sekarang semakin meningkat, karena harga jual cabai juga pada musim-musim tertentu mencapai tingkatan yang maksimal, namun hama pengganggu pada tanaman cabai yaitu hama ulat sering merusak daun dan buah cabai itu sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Desain penelitian ini adalah True Experimental Design. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non-factorial yang terdiri dari 3 perlakuan (konsentrasi 2%, 5% dan 10%) dan satu kontrol dengan 6 kali pengulangan untuk masing-masing perlakuan. Sampel penelitian ini menggunakan 24 sampel kelompok dengan masing-masing kelompok diberikan 10 ulat grayak (Spodoptera litura). Teknik analisis data dengan deskriptif. Hasil penelitian didapatkan Tidak terdapat ulat yang mati dalam kelompok control, pada kelompok perlakuan konsentrasi 2% rata-rata hasil pengamatan ulat grayak (Spodoptera litura) yang mati sebanyak 7 ekor, pada kelompok perlakuan konsentrasi % rata-rata hasil pengamatan ulat grayak (Spodoptera litura) yang mati sebanyak 10 ekor, dan pada kelompok perlakuan konsentrasi 10% rata-rata hasil pengamatan ulat grayak (Spodoptera litura) yang mati sebanyak 10 ekor. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin banyak konsentrasi yang diberikan maka akan semakin banyak pula ulat grayak (Spodoptera litura) yang tidak bisa bertahan hidup, sehingga pestisida alami dengan menggunakan daun papaya bisa digunakan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectpetisidaen_US
dc.subjectrendaman daun pepayaen_US
dc.subjectulat grayak (Spodoptera litura)en_US
dc.titleRENDAMAN DAUN PEPAYA (Carica papaya) SEBAGAI PESTISIDA NABATI UNTUK PENGENDALIAN HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura) PADA TANAMAN CABAIen_US
dc.typeProsidingen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record