dc.description.abstract | Sarang semut (Myrmecodia pendens Merr & Perry) merupakan tumbuhan yang secara tradisional digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit termasuk radang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi ekstrak sarang semut dan fraksi-fraksinya dibandingkan dengan asetosal (10 mg/kg bb). Sebanyak 30 ekor tikus (2-3 bulan) dengan berat badan 200-250g dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu dua kelompok kontrol yang masing-masing diberikan CMC Na 1 % dan Asetosal dosis 10 mg/kgbb, dan 4 kelompok perlakuan yang diberi ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi etanol sarang semut dengan dosis 102 mg/kg bb. Bahan uji diberikan 1 jam sebelum penyuntikan karagenin 1% sebagai induksi edema. Pengukuran volume edema dilakukan setiap 30 menit sampai 180 menit.Data volume edema digunakan untuk menghitung persen reduksi radang, kemudian data dianalisis menggunakan one- wayANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD untuk melihat perbedaan antar kelompok.Ekstrak dan fraksi-fraksi sarang semut dosis 102 mg/kg bb menunjukkan aktifitas antiinflamasi yang berbeda signifikan dibandingkan kontrol CMC-Na, namun masih di bawah aktifitas kontrol asetosal dosis 10 mg/kg bb. | en_US |