dc.description.abstract | PTPN XII Kebun Banjarsari merupakan perkebunan yang memiliki luas
areal kakao bulk terbesar di Kabupaten Jember. Produksi kakao bulk pada Kebun
Banjarsari menunjukkan jumlah yang fluktuatif setiap tahunnya. Produktivitas
kakao bulk masih rendah dikarenakan belum mencapai produksi potensial kakao
nasional. Selain produktivitas yang rendah, masalah yang sedang dihadapi oleh
Kebun Banjarsari adalah serangan hama dan penyakit serta cuaca yang tidak
menentu yang dapat mengancam produksi kakao bulk.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kakao bulk pada
PTPN XII Kebun Banjarsari, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kakao
bulk serta efisiensi teknis penggunaan faktor produksi kakao bulk pada Kebun
Banjarsari. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis fungsi
produksi Cobb-Douglass dan analisis fungsi produksi frontier.
Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Karakteristik kakao bulk pada
PTPN XII Kebun Banjarsari yaitu mudah untuk dibudidayakan, masa berbuah
lebih awal, umumnya diperbanyak secara generatif dengan pembibitan klon
unggul, relatif lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit, kulit buah
dominan berwarna hijau, bentuk buah bulat, kulit buah tebal dan halus, biji
berbentuk gepeng dengan endospermae berwarna ungu pekat, serta proses
fermentasi lebih lama. (2) Faktor-faktor yang berpengaruh pada produksi kakao
bulk pada PTPN XII Kebun Banjarsari adalah luas areal (X1), tenaga kerja (X2),
pupuk (X3) dan obat-obatan (X4). Faktor produksi yang berpengaruh secara nyata
terhadap produksi kakao bulk adalah tenaga kerja (X2). Sedangkan faktor yang
berpengaruh tidak nyata adalah luas areal (X1), pupuk (X3) dan obat-obatan (X4).
(3) Usahatani kakao bulk pada Kebun Banjarsari telah mencapai efisiensi teknis
dengan nilai TE sebesar 0,833. Hal tersebut berarti bahwa produksi Kebun
viii
Banjarsari dapat mencapai 83,3% dari potensial produksi yang diperoleh
berdasarkan kombinasi penggunaan input yang digunakan dalam kegiatan
usahatani kakao bulk. Hasil pendugaan tingkat efisiensi ini menunjukkan bahwa
masih terdapat peluang sebesar 16,7% bagi Kebun Banjarsari untuk meningkatkan
produksi usahataninya. | en_US |