dc.description.abstract | Industri tahu merupakan salah satu industry rumah tangga yang dalam proses pengolahannya menghasilkan limbah, baik limbah padat maupun limbah cair. Limbah cair tahu diketahui memiliki kandungan bahan organik yang sangat tinggi serta kadar BOD dan COD yang cukup tinggi pula, sehingga apabila langsung dibuang ke badan air maka akan menurunkan daya dukung lingkungan.
Tanpa proses penanganan yang baik, limbah cair tahu dapat menyebabkan berbagai dampak negatif seperti pencemaran air, sumber penyakit, bau tak sedap, meningkatkan pertumbuhan nyamuk, dan menurunkan estetika lingkungan sekitar. Limbah cair yang dibuang ke perairan tanpa pengolahan terlebih dahulu juga dapat mengakibatkan kematian makhluk hidup dalam air termasuk mikroorganisme (jasad renik) yang berperan penting dalam mengatur keseimbangan biologis dalam air, sehingga diperlukan adanya pengukuran kualitas fisik dan kimia untuk mengetahui besarnya kandungan BOD, COD, NH3-N dan TSS dalam limbah cair tahu.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif melalui pengamatan. Objek penelitian ini adalah limbah cair industry tahu UD.X di Kecamatan X Kabupaten Jember. Sampel limbah cair tahu yang diambil sebanyak 9 sampel, dimana sampel tersebut diperoleh dari 3 waktu yang berbeda yaitu pada pukul 10.00 WIB, 12.00 WIB, dan 14.00 WIB pada satu tempat yang sama selama 3 hari berturut-turut. Teknik pengambilan sampel limbah cair pada penelitian ini menggunakan contoh gabungan waktu (Composite sample) serta didukung dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan uji laboratorium.
8
Hasil dari pengujian laboratorium yang didapat menunjukkan bahwa kandungan BOD, COD, NH3-N dan TSS dalam limbah cair tahu di Industry Tahu UD. X Kecamatan X Kabupaten Jember ini telah melebihi baku mutu air limbah yang telah ditetapkan oleh Peraturan Gubernur No. 72 Tahun 2013 dimana batas maksimum kandungan BOD, COD, NH3-N dan TSS berturut-turut sebesar 150 mg/l, 300 mg/l, 5 mg/l, 100 mg/l. Hasil laboratorium menunjukkan bahwa rata-rata kandungan BOD pada pukul 10.00 WIB, 12.00 WIB, dan 14.00 WIB berturut-turut sebesar 179 mg/l; 177,7 mg/l; dan 181,3 mg/l. Rata-rata kandungan COD pada pukul 10.00 WIB, 12.00 WIB, dan 14.00 WIB berturut-turut sebesar 433 mg/l; 445,7 mg/l; 468,7 mg/l. Rata-rata kandungan NH3-N pada pukul 10.00 WIB, 12.00 WIB, dan 14.00 WIB berturut-turut sebesar 43,8 mg/l; 44,1 mg/l; 45,8 mg/l. Rata-rata kandungan TSS pada pukul 10.00 WIB, 12.00 WIB, dan 14.00 WIB berturut-turut sebesar 233,3 mg/l; 241,7 mg/l; dan 248,3 mg/l.
Berdasarkan pada hasil penelitian di atas, maka perlu dilakukannya pengolahan limbah cair terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai dengan cara sederhana misalnya dengan membuat bak penampung limbah cair tahu kemudian dilakukan penambahan larutan EM-4 guna mengurangi kandungan bahan organic yang tinggi di dalam limbah cair tahu. Selain dari itu, perlu dilakukan pemantauan secara berkala oleh dinas terkait seperti Dinas Kesehatan dan Kantor Lingkungan Hidup setempat mengenai limbah yang dihasilkan oleh industry-industri rumah tangga serta perlu dilakukannya pemeriksaan kualitas air sungai yang berada di sekitar industry tahu UD. X terutama pada sungai yang dijadikan sebagai tempat pembuangan limbah cair tahu agar dapat mengetahui seberapa besar industry tahu UD. X ini mempengaruhi kualitas air sungai. | en_US |