KANDUNGAN NITRAT PADA AIR TANAH DI SEKITAR LAHAN PERTANIAN PADI , PALAWIJA, DAN TEMBAKAU (STUDI DI DESA TANJUNGREJO KECAMATAN WULUHAN KABUPATEN JEMBER)
Abstract
Pertanian merupakan kegiatan dimana diproduksi bahan makanan utama seperti beras, palawija, dan tanaman hortikultura yaitu sayuran dan buah-buahan. Kegiatan ini diusahakan di tanah, tanah sawah, ladang, dan pekarangan. Terdapat beberapa proses yang dilakukan dalam kegiatan budidaya tanaman pertanian hingga tanaman siap dipanen. Salah satu tahapan tersebut adalah pemupukan. Pupuk mengandung unsur hara yang diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhannya. Pemupukan harus dilakukan secara seimbang, artinya pemupukan dilandasi dengan kebutuhan akan unsur makro dan unsur mikro sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pemberian pupuk yang tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman dapat berdampak buruk tidak hanya bagi tanaman tetapi juga bagi lingkungan.
Salah satu unsur hara yang dapat memberikan efek pada lingkungan jika diberikan secara berlebihan adalah nitrogen. Nitrogen (zat lemas) diserap oleh akar tanaman dalam bentuk NO3- (nitrat) dan NH4+ (amonium). Nitrat mudah larut dalam air. Tanpa kehati-hatian dan ketepatan dalam penerapan dan waktu pemupukan nitrogen, nitrat dapat larut melalui tanah ke air tanah sehingga berpotensi menjadi zat pencemar dalam air tanah. Nitrat dapat menurunkan oksigen terlarut. Kadar nitrat yang tinggi di dalam air minum dapat menyebabkan terganggunya sistem pencernaan manusia. Toksisitas nitrat pada manusia terutama disebabkan oleh reduksinya menjadi nitrit. Efek biologi utama dari nitrit pada manusia adalah keterlibatannya dalam oksidasi Hb normal menjadi metHb, yang tidak dapat mentransport oksigen ke jaringan, sehingga mengakibatkan
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]