dc.description.abstract | Universitas Jember merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang terletak di
Kabupaten Jember. Mahasiswa di Universitas Jember dari tahun ke tahun terus
meningkat yang mengakibatkan kegiatan juga semakin tinggi. Hal ini dapat
menyebabkan sampah yang dihasilkan juga semakin meningkat. Menurut UI’s
GreenMetric University Sustainability Ranking, Universitas Jember memiliki
peringkat yang cenderung menurun dalam mewujudkan green campus. Tahun
2011, Universitas Jember menempati peringkat 129 dan tahun 2012 menempati
peringkat 185. Tahun 2014, Universitas Jember menempati peringkat 303 dari 360
universitas yang ada di dunia. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat
mengakibatkan gangguan estetika, pencemaran udara, dan gangguan kesehatan
dari penularan berbagai macam vektor. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember, pada tahun 2013 terjadi kasus hepatitis di Kecamatan
Sumbersari sebanyak 35 kasus. Selain itu, kasus demam berdarah juga terjadi di
Kecamatan Sumbersari. Tahun 2013, demam berdarah terjadi 120 kasus, tahun
2014 terjadi 106 kasus, dan tahun 2015 sebanyak 84 kasus dengan rentang usia
paling banyak terkena penyakit ini 15-44 tahun.
Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan pengelolaan sampah di fakultas
kesehatan dan non kesehatan Universitas Jember. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan pendekatan observasional. Unit analisis dalam
penelitian adalah 2 fakultas kesehatan yang terdiri dari Fakultas Kesehatan
Masyarakat (FKM) dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) serta 2 fakultas non
kesehatan yang tediri dari Fakultas Pertanian (FAPERTA) dan Fakultas Ekonomi
(FE).
Berdasarkan hasil penelitian, sumber limbah padat di fakultas kesehatan dan non
kesehatan secara umum berasal dari kegiatan administrasi dan perkuliahan, kantin dan halaman. Limbah padat khusus berupa limbah padat medis dihasilkan dari
laboratorium FKG. Timbulan limbah padat terbanyak berada di FE memiliki berat
rata-rata 36,88 kg/hari dan volume rata-rata 742,05 liter/hari. Timbulan limbah
padat paling sedikit berada di FKG memiliki berat rata-rata 19,38 kg/hari dan
volume rata-rata 397,79 liter/hari. Pengurangan sampah dilakukan dengan
menerapkan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Reduce dilakukan dengan
mengunakan barang yang diisi ulang, menggunakan e-mail dalam pengiriman
tugas mahasiswa, menggunakan sisi lain kertas, dan menggunakan benda yang
tahan lama pada alat laboratorium. Reuse dilakukan dengan menggunakan kaleng
cat, ember, dan jurigen untuk tempat sampah serta menjual kertas. Recycle belum
dilakukan di fakultas kesehatan dan non kesehatan. Penanganan sampah dilakukan
dengan pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, dan pengolahan.
Pewadahan diawali dengan kegiatan pemilahan sampah organik dan anorganik
dilakukan di FKM, FAPERTA, dan FE sedangkan FKG melakukan pemilahan
dengan membedakan sampah medis dan non medis. Karakteristik wadah yang
digunakan mayoritas berbahan plastik. Pengumpulan dilakukan dengan cara
sampah di tempat sampah berukuran kecil di dalam gedung kemudian
dikumpulkan menjadi satu pada wadah dengan kapasitas besar kemudian tempat
sampah diletakkan di luar gedung yang dilakukan setiap pagi hari sebelum
perkuliahan berlangsung. Pengangkutan dibantu dengan kendaraan pengangkut
berupa arco di FKM dan gerobak dilakukan di Fakultas Non Kesehatan.
Pengolahan dilakukan dengan menimbun di tempat terbuka dan dibakar.
Pengelolaan sampah sebaiknya dilakukan dengan komitmen pemilahan baik
tempat sampah dan alat pengangkut di setiap fakultas. Selain itu, pemberdayaan
masyarakat kampus juga perlu dilakukan dengan mendaur ulang sampah melalui
kegiatan komposting, pembuatan briket, dan pendirian bank sampah sehingga
dapat tercipta zero waste di Universitas Jember. | en_US |