Show simple item record

dc.contributor.advisorWinarso, Sugeng
dc.contributor.advisorPandutama, Martinus H.
dc.contributor.authorPurwanto, Lutfi Dwi
dc.date.accessioned2016-01-26T07:44:36Z
dc.date.available2016-01-26T07:44:36Z
dc.date.issued2016-01-26
dc.identifier.nim101510501086
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72408
dc.description.abstractSenyawa humik menyusun sebagian besar bahan organik di dalam tanah yaitu sekitar 60-80 % dari total bahan organik total tanah. Senyawa humik juga memiliki keunggulan dari bahan organik lainnya dalam hal resistensinya oleh aktivitas dekomposisi mikroba tanah. Pemanfaatan senyawa humik sebagai pupuk masih terkendala dengan kelemahan dari bahan ini, yaitu minimnya kandungan hara makro N, P, dan K. Untuk mengembangkan pemanfaatan senyawa humik ini, kami rasa perlu melakukan uji coba pengkayaan unsur hara makro NPK senyawa humik dengan pupuk sintetis. Percobaan ini menggunakan rancangan Rancangan Acak Kelompok Faktorial 2 faktor. Kandungan hara NPK senyawa humik jerami ditingkatkan dengan penambahan pupuk NPK sintetis pada konsentrasi dosis anjuran yang berbeda. Bahan pengkaya ini selanjutnya ditambahkan pada senyawa humik sebanyak 1 liter dengan kandungan unsur C 1000 mg/lt dengan beberapa konsentrasi dosis anjuran yang berbeda (faktor A) yaitu kontrol (humik tanpa pupuk), 1/3 dosis anjuran, 2/3 dosis anjuran, 3/3 dosis anjuran dan 4/3 dosis anjuran. Dosis anjuran yang digunakan pada percobaan ini yaitu 50 gram pupuk NPK majemuk (20:38:42). Senyawa humik yang telah diperkaya hara NPK-nya ini selanjutnya diaplikasikan pada media tanam tanaman mentimun tanpa penambahan Cu (kontrol) dan media tanam dengan penambahan Cu 195 mg/kg media tanam. Penggunaan media tanam dengan kadar Cu yang tinggi, selanjutnya kami jadikan faktor perlakuan kedua (faktor B). Berdasarkan kurva regresi kedua faktor perlakuan, terdapat interaksi antara perlakuan pemberian senyawa humik diperkaya NPK (faktor A) dan perlakuan penambahan Cu pada media tanam (faktor B) terhadap semua variabel pengamatan. Namun interaksi kedua faktor perlakuan masih belum memberikan pengaruh yang signifikan pada serapan N jaringan, kadar P2O5 media tanam, serta serapan P2O5 jaringan tanaman. Adanya penambahan Cu 195 mg/kg pada media tanam (B1) cenderung meningkatkan respon semua variabel pengamatan berdasarkan pengaruh taraf perlakuan konsentrasi pengkaya NPK, kecuali pada respon N total media pasca pemanenan brangkasan dan jumlah daun efektif tanaman. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa, konsentrasi bahan pengkaya senyawa humik jerami yang paling efektif untuk menghasilkan berat brangkasan kering adalah perlakuan A1 (taraf pengkaya NPK senyawa humik= 1/3 bagian) pada perlakuan B0 (taraf penambahan Cu pada media tanam= tanpa Cu/kontrol) dan perlakuan A4 (taraf pengkaya NPK senyawa humik= 4/3 bagian) pada perlakuan B1 (taraf penambahan Cu pada media tanam= 195 gr Cu/kg media).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectHARA NPKen_US
dc.subjectHUMIK JERAMIen_US
dc.subjectMENTIMUNen_US
dc.subjectLOGAM Cuen_US
dc.titleUJI EFEKTIVITAS HASIL PENGKAYAAN HARA NPK SENYAWA HUMIK JERAMI DENGAN BEBERAPA DOSIS BAHAN PENGKAYA PADA TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus) SERTA INTERAKSINYA DENGAN LOGAM Cuen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record