Show simple item record

dc.contributor.advisorWijaya, H.AT. Hendra
dc.contributor.advisorIndrianti, Deditiani Tri
dc.contributor.authorSetiyowati, Lusy
dc.date.accessioned2016-01-26T06:08:48Z
dc.date.available2016-01-26T06:08:48Z
dc.date.issued2016-01-26
dc.identifier.issn110210201010
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72394
dc.description.abstractPelatihan merupakan bagian dari pendidikan sebagai upaya untuk menambah pengetahuan, sikap dan keterampilan. Oleh karena itu, membutuhkan model pembelajaran yang inovatif dan menarik, salah satunya ialah model quantum learning. Model ini merupakan suatu konsep belajar nyaman dan menyenangkan, yang mengeksplor seluruh kemampuan individu sehingga diyakini dapat menyukseskan hasil belajar dan memperkuat kepercayaan diri. Hal ini penting, karena seseorang yang tidak percaya diri akan ragu terhadap kemampuannya sendiri sehingga sulit berkembang. Seperti halnya peserta pelatihan kejuruan otomotif sub kejuruan sepeda motor, program swadana di UPT-PK Jember. Meski telah menggunakan model ini, peserta pelatihan tidak atau kurang percaya diri. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menjawab rumusan masalah adakah hubungan antara model quantum learning dengan kepercayaan diri peserta pelatihan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keduanya yang dinilai bermanfaat bagi pengembangan proses pelatihan selanjutnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Dalam pelaksanaannya, dilakukan dokumentasi data dengan cara kunjungan langsung di UPTK-PK Jember yang dipilih sebagai daerah penelitian karena sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun data yang dimaksud diantaranya: 1) profil UPT-PK Jember, 2) data peserta pelatihan bidang otomotif, 3) data instruktur bidang otomotif, 4) rencana kegiatan pelatihan bidang otomotif, serta 5) data sarana dan media pelatihan bidang otomotif. Ketersediaan data-data tersebut menjadi dasar observasi lebih lanjut yang bertujuan untuk mengetahui apakah model quantum learning benar-benar sudah dilaksanakan dengan baik. Adapun hasil pengamatan penerapan model quantum learning yang telah dilakukan ialah: 1) adanya penjelasan tentang manfaat program pelatihan, 2) disain lingkungan belajar yang telah viii disesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta pelatihan, 3) adanya pemberian motivasi sebelum dan selama kegiatan pelatihan, 4) peserta dibebaskan memilih gaya belajar yang sesuai dengannya, serta 5) peserta dilatih secara mandiri untuk menyelesaikan masalah pada berbagai tipe sepeda motor. Namun di samping beberapa hal positif tersebut, juga ditemukan adanya kecanggungan dan ketidaknyamanan peserta pelatihan selama kegiatan pelatihan karena ketidakramahan pelatih atau instruktur dan ketidaknyamanan lingkungan tempat dilakukannya pelatihan. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model ini belum maksimal. Kesimpulan awal tersebut selanjutnya dibuktikan melalui proses pengumpulan data utama dengan instrumen angket yang disebarkan kepada seluruh peserta pelatihan sebagai responden utama dalam penelitian ini. Setiap angket terdiri dari 18 item pernyataan untuk variabel model quantum learning dan 18 item untuk variabel kepercayaan diri. Masing-masing jawaban dinilai menggunakan skala Likert dari Sangat Setuju (SS) dengan skor 5, sampai Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1. Jika keseluruhan item pernyataan tersebut telah dijawab, maka akan ditarik kembali oleh peneliti untuk dilakukan proses scoring, tabulating, editing serta analisis data lebih lanjut dengan rumus korelasi tata jenjang. Adapun hasil analisis tersebut menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan dan tergolong sangat tinggi, antara model quantum learning dengan kepercayaan diri peserta pelatihan otomotif sub kejuruan sepeda motor program swadana di UPT-PK Jember. Hal itu dibuktikan oleh harga r hitung sebesar 0,842 dengan taraf kepercayaan 95%. Jika diprosentasekan, hubungan antara keduanya yaitu 71%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model quantum learning di UPTPK dapat memberikan kontribusi terhadap kepercayaan diri peserta pelatihan otomotif sebesar 71%. Mengingat masih teradapat faktor ketidakramahan instruktur dan ketidaknyamanan lingkungan yang menjadi kendala penguatan kepercayaan diri secara maksimal. Oleh karena itu, pengelola UPT-PK Jember disarankan memberikan sosialisasi kepada instruktur agar lebih memahami karakteristik peserta pelatihan dan diberlakukan tatib kebersihan lingkungan pelatihan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectQUANTUM LEARNINGen_US
dc.subjectKEPERCAYAAN DIRIen_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA PELATIHAN OTOMOTIF DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PELATIHAN KERJA JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record