dc.description.abstract | Desa Harjomulyo merupakan salah satu wilayah di kabupaten Jember
dengan potensi pertaniannya. Ada perusahaan daerah perkebunan (PDP) yang
bernama PDP Sumberwadung. Jumlah penduduk wanita yang lebih besar daripada
laki-laki di desa Harjomulyo Kecamatan Silo merupakan potensi tersendiri untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat, dimana saat ini posisi wanita yang selama ini
hanya berfungsi sebagai ibu rumah tangga ditingkatkan sebagai pencari nafkah.
Peranan perempuan di dusun Sumberwadung terimplikasi pada peran kerja
sebagai wanita rumah tangga (feminime role) yang meski tidak secara langsung
menghasilkan pendapatan tetapi secara produktif bekerja mendukung kaum pria
(kepala keluarga) untuk mencari penghasilan (uang) dan peran sebagai pencari
nafkah (tambahan atau utama). Banyak usaha yang dilakukan dalam pemerintahan
desa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Contoh usaha yang
dilakukan misalnya pemberian kredit usaha pada ibu-ibu di sekitar perkebunan dan
juga pelatihan-pelatihan industri rumahan. Nantinya pelatihan yang dilakukan dapat
mengurangi waktu luang yang tidak bermanfaat dari ibu-ibu yang sudah pulang dari
bekerja di kebun serta dapat membantu meningkatkan pendapatan keluarga.
Desa Harjomulyo memiliki potensi dalam mengembangkan peran wanita
dalam ekonomi rumah tangga karena jumlah perempuan yang lebih mendominasi. Di
desa Harjomulyo jumlah keluarga yang masuk dalam kategori prasejahtera masih
mendominasi yaitu sebesar 1.708 KK. Penduduk yang masuk dalam kategori
prasejahtera ini masih menjadi perhatian khusus bagi desa harjomulyo sendiri.
Banyak wanita atau ibu rumah tangga di desa ini yang memiliki usaha
sampingan dalam rangka mengembangkan ekonomi rumah tangganya. Usaha yang
dilakukan antara lain: memiliki usaha kere atau tirai bambu, kemudian usaha Tani
baban (Kirangan), memiliki warung kecil, memiliki usaha ternak, ada juga yang
memiliki usaha tani sayur. Semua itu dilakukan oleh para wanita karena kondisi
ekonomi yang apabila hanya mengandalkan pendapatan suami tentu saja tidak
cukup.
Alokasi waktu wanita bekerja terbagi atas alokasi kegiatan ekonomi dan non
ekonomi. Kegiatan ekonomi adalah kegiatan dalam menjalankan peran publik atau
menjalankan aktivitas usahanya. Alokasi waktu ekonomi wanita di desa Haromulyo
salah satunya adalah memiliki aktivitas usaha yang nantinya diharapkan dapat
menghasilkan tambahan pendapatan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan alokasi non ekonomi adalah kegiatan yang berhubungan dengan
pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga.
Desa Harjomulyo memiliki banyak potensi untuk dimanfaatkan demi
kemajuan ekonomi masyarakat, namun sampai saat ini banyak masyarakatnya kurang
memahami adanya potensi tersebut. Hal tersebut membuat pihak pemerintahan desa
mengupayakan adanya pelatihan dalam rangka memanfaatkan potensi alamnya
kearah pengembangan ekonomi kreatif bagi masayarakat yang ada di desanya
khusunya para wanita atau ibu rumah tangga. Usaha tersebut antara lain adalah
mengusulkan pada pemerintah kabupaten agar di desa Harjomulyo lebih sering
diadakan pelatihan-pelatihan untuk industri kreatif.
Dari usaha yang dilakukan, ada beberapa program pengembangan ekonomi
kreatif yang sudah dilaksanakan antara lain: Pembuatan kere atau tirai bambu yang
sampai saat ini prospek usahanya cukup bagus, pembuatan briket dari kulit kopi,
budidaya jamur dari kulit kopi, dan pembuatan krupuk dan teh dari daun kopi.
Beberapa pelatihan yang dilakukan bekerjasama dengan mahasiswa program studi
Pendidikan Ekonomi FKIP universitas Jember. | en_US |