Show simple item record

dc.contributor.advisorPrihatin, Jekti
dc.contributor.advisorPujiastuti
dc.contributor.authorSaputri, Apriliana
dc.date.accessioned2016-01-25T08:19:57Z
dc.date.available2016-01-25T08:19:57Z
dc.date.issued2016-01-25
dc.identifier.nim100210103017
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72267
dc.description.abstractProses pembelajaran saat ini yang mengacu pada Kurikulum 2013 yaitu pembelajaran yang bukan lagi berpusat pada guru melainkan berpusat pada siswa, artinya siswa dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran dan guru hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator saja. Dengan kondisi seperti ini, seorang guru harus mampu menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru bertugas membantu siswa dengan cara memanipulasi lingkungan belajarnya, sehingga siswa dapat belajar dengan mudah. Sementara siswa harus aktif mencari informasi, memecahkan masalah, mengemukakan gagasan dan berlatih agar mempunyai kemampuan baru. Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran akan membantu siswa lebih memahami materi pelajaran yang sedang dipelajarinya dan menanamkan pengetahuan lebih lama dalam memori berpikir siswa, dibandingkan siswa yang pasif atau hanya menerima suapan materi pelajaran dari guru. Kondisi siswa SMP Negeri 4 Jember berdasarkan observasi awal menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran, karena metode yang digunakan dalam pembelajaran oleh guru kelas VII SMP Negeri 4 Jember monoton yaitu dengan metode ceramah, kadang-kadang diskusi kelompok dan mengerjakan LKS. Selain itu, bahasa yang digunakan oleh guru terlalu tinggi sehingga siswa kurang dapat memahami materi pelajaran yang sedang disampaikan. Kemudian dari hasil wawancara dengan beberapa siswa, mereka mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal ulangan. Menurut siswa, soal ulangan yang dibuat oleh guru tidak sesuai dengan materi yang telah disampaikan. Selain itu, meskipun guru telah menggunakan media pembelajaran dengan LCD dan animasi interaktif dalam proses pembelajaran, tetapi hal itu masih belum bisa membuat siswa benar-benar memahami materi pelajaran karena guru menyampaikan materi terlalu cepat yang justru sering membuat siswa menjadi bingung. Permasalahan yang terjadi di kelas VII B SMP Negeri 4 Jember ini perlu diberikan solusi. Salah satu alternatif solusi adalah dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Permainan Ular Tangga untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Ketuntasan Hasil Belajar IPA (Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Jember Tahun Ajaran 2014-2015). Model Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Permainan Ular Tangga terdiri dari empat fase yang terorganisir dengan baik, yaitu penomoran (numbering), mengajukan pertanyaan (questioning), berpikir bersama (head together) dan menjawab (answering). Keteraturan tahapan dalam model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Permainan Ular Tangga sangat mengupayakan agar siswa dapat berperan aktif sebab siswa diajak untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Permainan Ular Tangga pada pelajaran IPA siswa kelas VII B SMP Negeri 4 Jember tahun pelajaran 2014/2015. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan penyampaian materi dan satu kali tatap muka untuk tes evaluasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Pengambilan data dilaksanakan di SMP Negeri 4 Jember, dimulai pada tanggal 17 November 2014 sampai tanggal 1 Desember 2014. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 4 Jember dengan jumlah siswa 36 siswa, terdiri atas 14 laki-laki dan 22 perempuan. Data yang diambil adalah aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa. Data peningkatan aktivitas belajar siswa didapat dari hasil observasi dengan aktivitas yang diamati antara lain memperhatikan penjelasan guru, mencatat/menulis, mengerjakan LKS, bertanya, menjawab dan melakukan diskusi kelompok dari kegiatan pra siklus hingga siklus 2. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan hasil ulangan harian pada kegiatan pra siklus dengan hasil ulangan harian tiap akhir siklus. Berdasarkan hasil observasi pada saat proses pembelajaran menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa, yaitu pada pra siklus memiliki persentase aktivitas belajar siswa klasikal 51% dengan kriteria kurang aktif, pada siklus 1 memiliki persentase klasikal 66,74% dengan kriteria cukup aktif dan pada siklus 2 memiliki persentase klasikal 72,53% dengan kriteria cukup aktif. Peningkatan rata-rata persentase dari pra siklus ke siklus I sebesar 15,74%, dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 5,79% dan peningkatan dari pra siklus ke siklus 2 adalah sebesar 21,53%. Hasil belajar aspek kognitif yang didapatkan dari data ulangan harian akhir siklus menunjukkan bahwa pada pra siklus memiliki persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 25%, siklus 1 memiliki persentase 38,88% dan siklus 2 memiliki persentase sebesar 83,33%. Peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus 1 sebesar 13,88%, dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 44,45% dan peningkatan dari pra siklus ke siklus 2 adalah sebesar 58,33%. Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa pelaksanaan model cooperative learning tipe Numbered Head together (NHT) dengan permainan ular tangga dalam pembelajaran IPA di SMP Negeri 4 Jember dapat diterapkan sebagai alternatif model pembelajaran IPA di sekolah untuk meningkatkan proses pembelajaran.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectCooperative Learning Tipe Numbered Head Together (NHT)en_US
dc.subjectPermainan Ular Tanggaen_US
dc.subjectMeningkatkan Aktivitas Belajar dan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII SMPen_US
dc.titlePENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR IPA (SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2014-2015)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record