dc.description.abstract | Penggunaan media powerpoint yang kurang menarik dapat mengakibatkan
motivasi dan hasil belajar siswa rendah. Hal tersebut terjadi di SMA Negeri Arjasa
pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan pada kompetensi dasar (KD)
mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya pengawetan bahan nabati dan
hewani berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya. Motivasi dan hasil belajar siswa yang rendah terjadi di kelas X IPS 2. CD
interaktif merupakan media yang multi arah, sehingga siswa dan guru sama-sama
aktif. Penggunaan media CD interaktif dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi
dan hasil belajar khususnya pada KD konsep kewirausahaan dalam menjalankan
sebuah wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani. CD interaktif terdiri dari KI
dan KD, powerpoint presentation (PPT), bahan ajar, gambar, video, daftar nama
anggota kelompok, dan latihan. Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan
media CD interaktif, dan untuk meningkatkan motivasi serta hasil belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini
dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian ini menggunakan model skema spiral dimana
tiap siklus mencakup empat fase, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Keempat fase merupakan satu siklus. Tempat penelitian ditentukan dengan
menggunakan metode purposive. Penentuan subyek penelitian menggunakan metode
populasi. Metode pengumpulan data yang digunakan terdiri dari metode observasi, tugas, wawancara, dan dokumen. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media CD interaktif dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
motivasi belajar siswa pada siklus I termasuk pada kategori sedang, dan pada siklus II
termasuk dalam kategori tinggi. Peningkatan motivasi belajar juga diikuti oleh
peningkatan hasil belajar siswa. Ketuntasan individu pada siklus I yaitu, terdapat 25
siswa tuntas dan 11 siswa tidak tuntas karena nilai dibawah KKM yaitu < 2,67. Pada
siklus II seluruh siswa tuntas, karena nilai siswa sudah memenuhi KKM yaitu ≥ 2,67.
Ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I sebesar 69,44%, dan siklus II
ketuntasan belajar siswa sebesar 100%. | en_US |