dc.description.abstract | Proses belajar mengajar di SDN Jembringin I Kecamatan Proppo
Kabupaten Pamekasan dalam menyajikan pelajaran menemui beberapa kendala,
metode pembelajaran yang belum sesuai dalam upaya meningkatkan kreasi dan
minat siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) belum dicapai
maksimal. Dari hasil ulangan harian yang dicapai siswa kelas III untuk pokok
bahasan “uang” masih menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan. Hasil
belajar siswa rata-rata 51 di bawah KKM yang telah di tentukan
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui pemahaman
SISWA TENTANG UANG giral mata pelajaran IPS kelas III SDN Jembringin I
Kec. Proppo Kabupaten Pamekasan (2) Untuk mengetahui pemahaman SISWA
TENTANG UANG giral dengan metode demonstrasi mata pelajaran IPS kelas III
SDN Jembringin I Kec. Proppo Kab. Pamekasan.
Lokasi penelitian yang digunakan adalah SD negeri Jembringin I
Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan, Jumlah subjek sebanyak 34 yang
terdiri dari 15 laki-laki dan 19 Perempuan. Peningkatan kemampuan siswa kelas
III SDN Jembringin I Kecamatan Proppo Kabupaten Pame4kasan pada
pembelajaran uang giral dengan menggunakan metode demontrasi tersebut dapat
dilihat dari penigkatan hasil belajar siswa pada prasiklus, siklus I, dan siklus II.
Hal ini dibuktikan bahwa Pada siklus I setelah diterapkan tindakan siswa yang
tuntas berjumlah 33 siswa (76,7%) dan siswa yang mencapai nilai < 65 berjumlah
10 siswa (23,3%) sedangkan pada siklus II Siswa yang mencapai nilai tes akhir >
65 (batas ketuntasan belajar) juga meningkat dari 33 siswa (76,7%) menjadi 40
siswa (93%). Ini berarti bahwa hasil perbaikan pembelajaran siklus II dapat
dikatakan tuntas. Dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II,
maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demontrasi memberikan
dampak positif bagi peningkatan hasil belajar siswa kelas III
SDN Jembringin I Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan pada materi uang
giral
Dari hasil peneltian dapat diambil hikamah bahwa pembelajaran dengan
cara memberikan pengalaman langsung pada siswa, misalnya siswa diajak untuk
mencari dan menemukan sendiri sumber dan penyebab timbulnya masalah.
Sehingga saran yang disampaikan siswa tepat sasaran dapat mempercepat proses
belajar siswa. | en_US |