Show simple item record

dc.contributor.advisorThohirun
dc.contributor.advisorYusi R, Leersia
dc.contributor.authorMaylina, Lusida Ari
dc.date.accessioned2016-01-22T02:06:17Z
dc.date.available2016-01-22T02:06:17Z
dc.date.issued2016-01-22
dc.identifier.nim042110101090
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71941
dc.description.abstractAnemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Anemia gizi adalah kekurangan kadar Hb dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) sehingga disebut anemia kekurangan zat besi atau Anemia Gizi Besi (AGB). Anak-anak merupakan kelompok umur yang paling rawan terkena anemia terutama anemia gizi besi karena kebutuhan mereka akan zat besi relatif lebih besar untuk pertumbuhan tubuhnya. Penyebab anemia tersebut adalah rendahnya konsumsi makanan sumber zat besi, protein dan vitamin C. Ketiga macam zat gizi tersebut dapat mempengaruhi terjadinya anemia karena zat besi berperan dalam pembentukan hemoglobin baru. Sedangkan protein berfungsi sebagai bahan pembentuk hemoglobin dan vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi non hem sampai empat kali lipat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan konsumsi pangan sumber protein, zat besi, dan vitamin C dengan status anemia pada anak sekolah dasar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk mengembangkan program dan intervensi yang tepat dalam upaya pencegahan anemia pada anak sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik observasional dan berdasarkan waktunya merupakan penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di SDN Mangaran 03 Kecamatan Ajung Kabupaten Jember. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas III, IV dan V dengan jumlah 56 anak. Sampel dipilih dengan cara x stratified random sampling. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan anak dan keluarga anak menggunakan kuesioner dan angket. Data status anemia diperoleh dari hasil pengukuran kadar hemoglobin menggunakan metode Cyanmethemoglobin yang dilakukan oleh tenaga ahi dari Jember Medical center (JMC). Selanjutnya, data dianalisis menggunakan uji Korelasi Pearson dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang berumur 10-12 tahun sebanyak 47 anak (83,93%) dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 30 anak (53,57%). Pendidikan ibu anak adalah dasar yaitu sebanyak 49 ibu (87,5%), sebanyak 39 ibu (73%) bekerja, 32 anak (57,14%) pendapatan orang tuanya rendah dan sebanyak 29 anak (51,79%) berada dalam keluarga kecil. Pangan sumber protein yang sering dikonsumsi anak adalah beras yaitu sebanyak 56 anak (100%) dan untuk pangan sumber zat besi sebanyak 46 anak (82,14%) sering mengonsumsi tempe dan sebanyak 45 anak (80,36%) sering mengonsumsi bayam sebagai pangan sumber vitamin C. Sebesar 37,5% tingkat konsumsi proteinnya dalam kategori sedang. Tingkat konsumsi zat besi dan vitamin C dalam kategori defisit yaitu masing-masing sebesar 58,92% dan 69,64%. Sebanyak 29 anak (51,79%) menderita anemia. Berdasarkan uji statistik diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan tingkat konsumsi sumber protein dan zat besi dengan status anemia dengan nilai p masingmasing 0,001 dan 0,014. Sedangkan antara tingkat konsumsi sumber vitamin C dengan status anemia tidak terdapat hubungan dengan nilai p = 0,334. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan pihak sekolah diharapkan dapat memberikan penyuluhan kepada siswa tentang pentingnya mengonsumsi makanan yang beragam dengan menu gizi seimbang terutama bahan makanan sumber protein, zat besi dan vitamin C sehingga asupan gizinya tercukupi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectANEMIAen_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA KONSUMSI PANGAN SUMBER PROTEIN, ZAT BESI, DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN ANEMIA SISWA SEKOLAH DASARen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record